Respon Cepat, Kodam Iskandar Muda Membantu Evakuasi Korban Banjir

photo author
- Rabu, 3 Desember 2025 | 11:47 WIB
Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., langsung memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat membantu pemerintah daerah dalam penanganan banjir.  (Foto: Dok. Kodam Iskandar Muda)
Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., langsung memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat membantu pemerintah daerah dalam penanganan banjir. (Foto: Dok. Kodam Iskandar Muda)

GORAJUARA - Menyikapi kondisi bencana yang meluas, yaitu banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota di Provinsi Aceh sejak 18 November 2025 pukul 07.00 WIB hingga 26 November 2025 pukul 12.00 WIB, Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., langsung memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat membantu pemerintah daerah dalam penanganan banjir.

Oleh karenanya seluruh prajurit TNI AD di wilayah Kodam IM berada di garis terdepan dalam membantu masyarakat, baik melalui evakuasi, distribusi logistik, maupun dukungan pengamanan di wilayah bencana.

Pangdam Iskandar Muda juga memastikan bahwa Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Kodam Iskandar Muda dalam kondisi siaga penuh. Pasukan ini berasal dari Batalyon Komposit PRCPB yang memiliki kemampuan bergerak cepat dan terkoordinasi dalam menghadapi situasi darurat.

Baca Juga: Trailer Sinteron Wanita Istimewa Hari Ini Rabu 3 Desember 2025: Karina Salahkan Mirsa atas Kepergian Akira, Reza Merasa Bersalah

Kehadiran PRCPB bertujuan mempercepat respons terhadap bencana, khususnya di wilayah yang terdampak paling parah. Pasukan ini telah disiapkan untuk mendukung penanganan bencana secara cepat, tepat, dan terintegrasi di seluruh Aceh.

Pangdam juga mengingatkan bahwa prajurit TNI harus mampu bergerak cepat dan tepat, sekaligus memberikan rasa aman, harapan, dan kenyamanan, terutama bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal atau berada dalam situasi darurat.

Kondisi bencana banjir dipicu curah hujan tinggi, angin kencang, dan kondisi geologi yang labil ini berdampak signifikan terhadap 14.235 kepala keluarga atau 46.893 jiwa, sementara 455 kepala keluarga atau 1.497 jiwa terpaksa mengungsi.

Baca Juga: Tangis Shella Saukia Pecah saat Hubungi Keluarga yang Terdampak Musibah Banjir Bandang Sumatra

Banjir, tanah bergerak, dan tanah longsor terjadi secara meluas dan masih berlangsung di beberapa wilayah, antara lain di wilayah Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, di Kabupaten Aceh Timur, di Kota Langsa, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Gayo Lues, di Aceh Singkil, dan di Kabupaten Aceh Utara.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rusyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini