GORAJUARA - Pada Rabu, 19 Juni 2024, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung menggelar audit kasus stunting di Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya stunting pada ibu hamil dan balita, sebuah perhatian serius terhadap kesehatan masyarakat di tingkat lokal.
Kelurahan Cipamokolan menjadi fokus utama dengan identifikasi 2 ibu hamil dan 2 balita yang memiliki risiko stunting.
Lurah setempat, Tito Prihatin, optimis bahwa kegiatan ini akan menghasilkan perbaikan signifikan dalam upaya pencegahan stunting di wilayahnya.
"Kesehatan dan perkembangan optimal ibu hamil dan balita adalah prioritas kami," ungkap Tito.
Rina Risnawati, Kepala Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak, dan Lansia, juga menyambut baik kegiatan ini sebagai kesempatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi yang baik sejak dini.
"Audit kasus stunting memberikan kesadaran yang lebih dalam akan pentingnya gizi yang seimbang bagi ibu-ibu di Cipamokolan," tutur Rina dengan antusias.
Ahli Gizi, Julistio Djais, menekankan pentingnya asupan protein hewani seperti telur dan ikan serta pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan sebagai strategi pencegahan stunting.
"Edukasi dan intervensi dini pada gizi anak sangat krusial dalam mencegah stunting," tambah Julistio.
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Puskesmas setempat juga turut aktif dalam upaya ini, fokus pada anak-anak dengan berat badan kurang untuk memastikan mereka mendapatkan gizi yang cukup.
Seorang ibu, Dewi (32 tahun), mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap program ini.
"Saya merasa sangat terbantu dengan adanya program PMT ini. Sekarang saya lebih paham bagaimana cara mencegah stunting pada anak saya," cerita Dewi penuh harap.