Jalan Kelenteng Jadi Kawasan Tematik, Pemkot Gandeng Komunitas Tionghoa

photo author
- Senin, 27 November 2023 | 10:07 WIB
Pemkot Bandung terus menggandeng sejumlah elemen masyarakat, termasuk Komunitas Tionghoa. (Gorajuara/Diskominfo Kota Bandung)
Pemkot Bandung terus menggandeng sejumlah elemen masyarakat, termasuk Komunitas Tionghoa. (Gorajuara/Diskominfo Kota Bandung)

Menanggapi masalah sampah, Pengelola Sampah Kampung Toleransi, Yaya Suhaya menjelaskan, inovasi mesin Nawasena yang bisa mengolah baik sampah residu organik maupun anorganik. 

"Jadi nanti kita pisahkan bahan yang bisa merusak pisau seperti batu kaca. Kemudian yang lainnya kita bisa cacah dengan dicampur adictiv. Pembakaran akan mencapai 1.000 derajat lebih," jelas Yaya.

Baca Juga: GACOR! Persib Bandung Bantai Tuan Rumah Dewa United di BRI Liga 1, Ciro Alves Borong 3 Gol Sekaligus

Ia melanjutkan, ada bahan pelekat dari singkong untuk membuat recahan sampah menjadi lebih padat untuk diolah. Selain itu, bisa juga menggunakan aci BS yang harganya sangat miring, sekitar Rp3.000-Rp3.500.

Setelah itu, hasil olahan sampah dicetak menjadi briket. Dengan briket sampah ini bisa mendidihkan air hanya 3 menit.

"Satgas Citarum dan Jatiluhur sudah menggunakan mesin ini. Hasil briketnya di Jatiluhur dipakai oleh pabrik tahu. Sekarang kita di RW 2 Kelurahan Isola sedang uji coba alat ini," katanya.

Sampai saat ini, sudah ada beberapa daerah lain yang menggunakan mesin pengolah sampah tersebut, seperti Indramayu yang memesan 6 set.

Selain mesin pengolah sampah residu, Yaya juga memaparkan mesin kompor Biomas untuk memanfaatkan sampah kayu dan daun menjadi bahan bakar. Ia mengatakan, pabrik di Indramayu dan lainnya jadi sudah banyak menggunakan kompor tersebut.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi Jaelani

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini