Sejarah G30SPKI, Berikut Kekejaman dan Daftar Pahlawan yang Gugur

photo author
- Sabtu, 30 September 2023 | 18:53 WIB
Memperingati peristiwa bersejarah G30SPKI. (Gorajuara/ edit foto/ Rosianna Sihombing/ bahan/ Instagram/ @grgrgrshark)
Memperingati peristiwa bersejarah G30SPKI. (Gorajuara/ edit foto/ Rosianna Sihombing/ bahan/ Instagram/ @grgrgrshark)

Pada tahun 1958 ia diangkat sebagai Komandan Komando Operasi 17 Agustus di Padang Sumatera Barat untuk menumpas pemberontakan PRRI.

Ahmad Yani tewas ketika pemberontakan G30S pada 1 Oktober 1965.

  1. Mayor Jendral Raden Soeprapto

Suprapto lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920. Ia sempat mengikuti pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Bandung, namun harus terhenti karena pendaratan Jepang di Indonesia.

Ia menjadi korban pemberontakan G30S bersama para petinggi TNI AD lainnya.

Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya. Suprapto pun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.

  1. Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono

Tirtodarmo Haryono atau yang lebih dikenal dengan M. T. Haryono lahir pada 20 Januari 1924 di Surabaya, Jawa Timur.

Pada tahun 1965 M. T. Haryono gugur bersamaan dengan para petinggi TNI AD lain akibat pemberontakan G30S.

  1. Mayor Jendral Siswondo Parman

Ia dilahirkan di Wonosobo, Jawa Tengah, pada 4 Agustus 1918. Pendidikannya lebih berkutat di bidang intelijen.

Pada 1 Oktober 1965 ia pun diculik dan dibunuh bersama para jenderal lainnya, S. Parman harus gugur dan diberi gelar Pahlawan Revolusi.

  1. Brigadir Jendral Donal Isaac Panjaitan

lahir pada 9 Juni 1925 di Balige, Tapanuli. Pada masa pendudukan Jepang ia memasuki pendidikan militer Gyugun.

Menjelang akhir hayatnya, ia diangkat sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat dan mendapat tugas belajar ke Amerika Serikat.

Jenderal dari Sumatra ini pun juga harus tewas ketika terjadi pemberontakan PKI 1965 bersama dengan para jenderal lainnya.

  1. Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo

Sutoyo Siswomiharjo lahir 28 Agustus 1922 di Kebumen, Jawa Tengah.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan ia memasuki TKR bagian Kepolisian, akhirnya menjadi anggota Korps Polisi Militer.

Tahun 1961 ia diserahi tugas sebagai Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: R Herdiawan

Sumber: ditsmp.kemdikbud.go.id, bemu.umm.ac.id, fahum.umsu.ac.id, Studocu.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini