"30 Juni 2019 saya meninggalkan kota kelahiran saya dari Manado ke Jawa Timur dengan membawa bekal sisa tabungan saya," cerita Richard Eliezer.
Baca Juga: Bharada Richard Eliezer Dituntut 12 Tahun Penjara, Jaksa Punya Alasan yang Memberatkan
Diberangkatkan oleh air mata bahagia ibu dan keluarganya, Richard Eliezer menjadi lebih bersemangat demi membahagiakan orang tuanya.
"Mama saya dengan bangga sambil menangis memberi saya semangat dan doa," kata Richard Eliezer.
"Saya pun menangis menjawab akan menjalankan pendidikan dengan baik agar Papa Mama bangga," lanjut Richard Eliezer.
Richard Eliezer merasa pengabdiannya menjadi sia-sia hanya karena harus mematuhi perintah Ferdy Sambo yang saat itu berpangkat seorang Jenderal berbintang dua.
Ia merasa dimanfaatkan hanya karena tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo selaku atasannya langsung.
"Pada tanggal 30 November 2021, saya dipanggil ke Mako Brimob dan terpilih menjadi sopir Pak Ferdi Sambo," tulisnya.
Baca Juga: Sidang Tuntutan Richard Eliezer, Ini Harapan Ketua LPSK
"Saya tidak pernah menduga apalagi mengharapkan peristiwa yang sekarang menimpa diri saya," lanjutnya.
Saya menyesalkan situasi dimana saya tidak bisa menolak perintah atasannya yakni Ferdy Sambo yang membuat dirinya sendiri harus berurusan dengan hukum.
"Ternyata saya diperalat saya dibohongi dan disia-siakan bahkan kejujuran yang saya sampaikan tidak dihargai malahan saya dimusuhi," ucap Richard Eliezer dengan sedih.
"Begitu hancurnya perasaan saya dan goyahnya mental saya, sangat tidak menyangka akan mengalami peristiwa menyakitkan seperti ini dalam hidup saya," sambung Richard Eliezer.