Ketika dirinya berpangkat Mayor, Muhammad Munir pernah menempati sejumlah jabatan di antaranya Kasi Tik Linud Deptik Pussenif, Pamen Pussenif (Dik Seskoad), Ps Kasi Ops Korem 101/Antasari, Ps Pabandya Lat Sopsdam VI/Tpr, dan Pabandya Lat Sopsdam VI/Tpr.
Kemudian, ketika berpangkat Letkol, Muhammad Munir ditunjuk menjadi Danyonif Linud 612/Modang, Dandim 0901/Samarinda, dan Pabandya 4/Bindok Paban III/Binorg.
Baca Juga: Sambut HUT RI 77, PKS Pasaman Barat Bagi-Bagi Bendera Merah Putih Untuk Pengendara Motor
Saat berpangkat kolonel, karir Muhammad Munir kian cemerlang.
Muhammad Munir dipercaya menduduki jabatan Danbrigif Linud 17/Kujang 1 hingga akhirnya terpilih menjadi menjadi Ajudan Presiden RI saat era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004.
Selepas menjadi ajudan Presiden SBY saat itu, Muhammad Munir pun menjadi seorang perwira tinggi di TNI.
Berpangkat jenderal bintang satu atau Brigjen, Muhammad Munir menduduki jabatan Kasdivif 1/Kostrad dan Kasdam Jaya pada 2010.
Pada tahun yang sama, bintang di pundaknya pun kembali bertambah.
Dengan pangkat Mayjen TNI, Muhammad Munir dipercaya menjadi Pangdivif 2/Kostrad.
Lalu pada 2011, ia ditunjuk menjadi Pangdam III/Siliwangi.
Satu tahun berselang, pangkatnya kembali naik satu tingkat lebih tinggi menjadi Letnan Jenderal (Letjen).
Berpangkat jenderal bintang tiga, ia didapu menjadi Pangkostrad pada 2012, kemudian posisinya sebagai Pangkostrad diambil alih Gatot Nurmantyo saat dirinya ditunjuk menjadi Wakasad pada 2013-2015.
Pada 2015, ia menjadi Pati Mabes TNI hingga akhirnya menduduki Sekjen Wantannas pada 2015-2016.
Baca Juga: Pilpres 2024 Sudah Semakin Dekat, Ahmad Syaikhu: PKS akan Cari Mitra Koalisi yang Setara