nasional

Kementerian Perekonomian akan Dorong Profesi Berbasis Digital lewat Peta Jalan Indonesia 2021-2024

Senin, 13 September 2021 | 13:01 WIB
Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto. (ekon.go.id)

 

JAKARTA, GORAJUARA - Situasi perekonomian di Indonesia mulai membaik dan kembali pulih pada kuartal II tahun 2021 setelah sempat mengalami resesi ketika pandemi Covid-19 melanda di bulan Maret 2020.

Membaiknya kondisi ekonomi yang terus mengalami pertumbuhan tidak lepas dari upaya mitigasi pemerintah di berbagai sektor seperti kesehatan dan perlindungan sosial secara berkelanjutan.

Dalam bidang ekonomi, Airlangga Hartarto selaku Menteri Perekonomian telah menerapkan program Pemerintah dengan memberikan dorongan berupa stimulus dan insentif kepada para pelaku ekonomi.

Baca Juga: Atalia Ridwan Kamil Apresiasi Vaksinasi di Cianjur

Baca Juga: Sekda Kota Bandung: Masyarakat Diminta Sabar Lalui Verifikasi Terkait PTMT

Adapun insentif yang diberikan adalah subsidi bunga, insentif fiskal, penjaminan kredit, dan sebagainya.

Tak hanya itu, Pemerintah juga memaksimalkan potensi ekonomi di masa pandemi Covid-19 dengan pemanfaatan teknologi informasi setelah melihat kemunculan banyak profesi baru berbasis digital.

“Pandemi Covid-19 dan kemajuan teknologi telah memaksa kita melakukan percepatan pemanfaatan teknologi digital yang mendorong lahirnya profesi baru yang berbasis digital,” kata Airlangga dalam webinar Creativepreneur 4.0 yang digagas oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Universiti Sains Malaysia pada Sabtu 11 September 2021 seperti yang Gorajuara kutip dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Berikut Prakiraan Cuaca untuk Kota Bandung Sekitarnya dan Sejumlah Daerah

Baca Juga: Dua Tempat Karaoke yang Nekat Beroperasi Selama PPKM Level 3 Disegel Polisi

Dirinya mengungkapkan, berdasarkan laporan World Economic Forum mengenai The Future of Job Report 2020 memprediksi bahwa dalam lima tahun ke depan akan terjadi eskalasi ketimpangan di ranah keterampilan. Sebabnya adalah karena adanya perubahan platform yang membutuhkan keterampilan tertentu.

“Bahkan saat ini telah terjadi ‘double-disruption’, yaitu pergeseran pekerjaan akibat digitalisasi atau automasi yang dipercepat dengan terjadinya pandemi Covid-19,” terang Airlangga.

Poin lain yang kemudian disoroti pihak Pemerintah adalah persaingan dunia digital di Indonesia yang masih jauh tertinggal.

Baca Juga: Tumbangkan Persita Tangerang, Persib Melesat ke Peringkat Dua Klasemen Sementara BRI Liga 1

Halaman:

Tags

Terkini