GORAJUARA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya persatuan dan kerja sama antara negara-negara Muslim dalam pidatonya pada sesi khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) yang berlangsung di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengkritik lemahnya solidaritas antar negara Muslim terkait sejumlah isu, seperti perdamaian dan kemanusiaan, serta menyoroti ketidakseimbangan antara pernyataan dukungan dan langkah konkret untuk menciptakan perubahan nyata.
Presiden juga mengkritik strategi devide et impera yang masih melemahkan solidaritas tersebut, dan menekankan pentingnya bersatu serta saling mendukung di antara negara-negara Muslim untuk membantu Palestina dan menyelesaikan konflik internal di beberapa negara Muslim.
Baca Juga: Piala AFF 2024: Thailand dan Singapura Sukses Melaju ke Semifinal
Ia menambahkan bahwa dunia internasional sering kali tidak menghormati suara negara-negara Muslim dan menyatakan bahwa isu hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim.
Sebagai penutup, Presiden Prabowo menyerukan persatuan, kerja sama yang lebih erat, dan kesadaran akan situasi global yang dihadapi umat Muslim, serta menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama antar negara Muslim.***