GORAJUARA,- Ada ide unik diceritakan Agus Setia Mulyadi Kepala SMAN 17 Bandung tentang sekolah. Pengalamannya tentang studi banding ke SMAN Bali Mandara beberapa tahun lalu rupanya membawa kesan mendalam.
Kesan-kesan ini diangkat dari obrolan santai dengan Kepala SMAN 17 di saat rehat. Kesan pertama, SMAN Bali Mandara didirikan di atas tanah 5 hektar berdampingan dengan SMK tanpa pagar. Sekalipun tanpa pagar tidak pernah ada tawuran antar siswa.
Kedua, SMAN Bali Mandara dirikan khusus untuk siswa paling miskin. Seleksi siswa pada saat PPDB adalah mencari siswa yang paling miskin. Di antara siswa paling miskin yang ditemukan dipilih yang paling semangat belajar dan berjiwa mandiri.
Baca Juga: Niat Puasa Ramadhan, Cukup Dilakukan Satu Kali Selama Bulan Ramadhan, Cek Penjelasannya.
Baca Juga: SNMPTN 2022: 105 Siswa MAN 2 Kota Malang Diterima 13 Perguruan Tinggi Negeri
Ketiga, semua siswa tinggal di asrama. Biaya sekolah dibiayai penuh pemerintah dengan hitungan biaya Rp. 20.000.000,00 per siswa per tahun.
Keempat, setiap siswa diamanti sebuah pohon oleh orang tuanya untuk ditanam dan dirawat jangan sampai mati. Jika pohon mati dianggap menelantarkan orang tua.
Kelima, menanam pohon menjadi pendidikan karakter siswa yang efektif. Setiap hari siswa merawat pohon sebagai rasa bakti terhadap orang tua. Selama di sekolah dan merawat pohon amanah orang tua siswa dilatih menjadi siswa yang selalu bersyukur pada orang tua dan Tuhannya.
Baca Juga: Ajarkan Anak Puasa Sejak Usia Dini, Bahaya Gak? Simak Berikut penjelasannya
Keenam, sumbangan-sumbangan dana yang diberikan masyarakat dikelola oleh osis. Dana sumbangan digunakan untuk kegiatan-kegiatan amal yang dilakukan oleh osis.
Ketujuh, dari sekolah hasil seleksi siswa paling miskin, lahir prestasi-prestasi akademik tingkat nasional dan internasional. Hampir seluruh siswa berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri dengan beasiswa.
Hal unik yang didengar dari anak-anak OSIS SMAN Bali Mandara ketika ditanya, “mengapa anda menggunakan dana sumbangan untuk beramal, padahal anda sendiri sangat membutuhkan. Jawab mereka, “beramallah mumpung kita miskin”.
Baca Juga: RUPST Tahun Buku 2021, BJBR Tebar Dividen Rp 1,042 Triliun
Agus mengungkapkan, ternyata kunci dari keberhasilan pendidikan di SMA Bali Mandara adalah layanan pendidikan dengan cinta dan kasih sayang. “Itulah pelajaran untuk kita semua”, pungkas Agus.