GORAJUARA - Para sahabat beramal. Kita pun beramal. Para sahabat menunaikan sholat, sedekah, shaum, tilawah, berhaji dan umrah, serta amal ibadah lainnya.
Kita pun (sedikit banyak) menunaikan ibadah yang sama jenisnya.
Namun, apa yang membedakan para sahabat Rasulullah ﷺ dengan kita dalam hal amal-amal yang dilakukan? Ada satu hal esensial yang membedakan antara amalan kita dengan mereka.
Baca Juga: Nyesek, Anthony Ginting Langsung Tersingkir di Indonesia Open 2021
Al-Hafizh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan:
"Siapa mencermati keadaan para sahabat, niscaya dia akan melihat bagaimana kesungguhan mereka dalam menunaikan amal-amal paling utama disertai dengan perasaan takut (khauf) yang mendalam.
Adapun kita berada di antara sikap kurang serius dalam beramal (bahkan meninggalkan amal) sedangkan hati merasa aman (jauh dari rasa takut kepada Allah)."
Baca Juga: Juara Dunia MotoGP 2020 Joan Mir Terkesan Aksi Pembalap Ducati Fransesco Bagnaia
Baca Juga: Jadwal Acara TV, Rabu 24 November 2021, Net TV, ANTV dan Kompas TV: Drakor Debak dan Drakor Platinum
Maka, kalau kita membaca kisah-kisah hidup para sahabat yang mulia, kita akan mendapati kedua hal ini, yaitu kesungguhan dalam beramal dan balutan rasa takut kepada Allah (sehingga mereka merasakan kalau dirinya tidak ada apa-apa dan bukan siapa-siapa).
Imam Ahmad mengabarkan kalau Abu Bakar Ash-Shiddiq (manusia yang sangat menjaga dirinya dari dosa) pernah menunjuk lisannya seraya berkata, "Inilah sumber segala keburukan bagiku."
Abu Bakar kerap menangis dan berucap, "Menangislah! Jika tidak bisa, berusahalah seolah-olah engkau menangis (karena takut kepada Allah)."
Baca Juga: Chord gitar Sheila On 7 Seberapa Pantas : Celakanya Hanya Kaulah Yang Benar-benar Aku Tunggu
Baca Juga: Jessica Iskandar Dituduh Hamil Sebelum Nikah, Kakaknya Meradang, Seperti Ini Reaksinya