Tentu saja, rezeki yang baik adalah yang diambil melalui cara dan proses yang benar dan dibelanjakan dengan jalan yang benar pula. Cara-cara haram, seperti korupsi, hanya akan menjauhkan diri kita dari keberkahan rezeki dan kebaikan nikmat.
Ketiga, amal perbuatan yang diterima oleh Allah SWT (‘amalan maqbulan). Menurut ulama, kriteria aktivitas amal kita dapat diterima Allah jika amal perbuatan itu benar (ash-shawab) dan dilandasi dengan keikhlasan (al-ikhlash).
Jika kita menginginkan amal baik diterima oleh Allah, maka kita harus mendasarkan amal kita dengan parameter kebenaran dan keikhlasan.
Semoga hari kita senantiasa dinaungi ilmu, rezeki, dan amal yang baik sebagaimana yang dimunajatkan Nabi SAW di waktu pagi.***