GORAJUARA - Dalam beragama, kita tidak boleh mengklaim bahwa kita adalah orang yang paling benar, karena Allah lah yang mengetahui siapa hamba-Nya yang tersesat dan tidak.
Di samping itu, paradigma dalam sains, ada beberapa hal yang dijadikan dasar dalam mendalaminya, hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari alam semesta
2. Dikembangkan oleh para ilmuwan, bersandar kepada kemampuan ilmuwan dalam memahami fenomena alam
3. Rujukan dalam sains adalah kesepakatan para ilmuwan.
Baca Juga: Nyeri Leher Sebagai Tanda Penyakit Kronis
4. Fenomena alam dipahami dengan asumsi, hipotesis, teori, dan hukum yang bersifat logis, empiris, analitis, dan rasional.
5. Hukum-hukum alam ini dipahami secara relatif dimana sebuah teori akan selalu dievaluasi terus-menerus dengan teori yang terbarukan.
Didalam Al-Qur'an, terdapat dua jenis ayat yang mendorong kita untuk melakukan kajian yang bersifat saintifik.
Ayat tersebut adalah ayat qauliyah yakni teks redaksi yang Allah tambahkan pada Al-Qur'an secara langsung dan ayat Kauniyah yang merupakan ciptaan yang Allah hamparkan di muka bumi dan dunia ini.
Untuk itu, Islam sebenarnya mengakui adanya realitas yang menjadi objek kajian dalam sains.
Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya Sambut Baik Kegiatan 'GP3M'
Lebih lanjutnya, terdapat lebih dari 800 ayat menceritakan jagat raya dan isinya.
Selain itu, Al-Qur'an mendorong kita untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai realitas alam.