GORAJUARA - Jika dilihat secara mendalam, Al-Qur'an hanya memuat prinsip tentang dasar dari ajaran agama islam, dan tidak membahas proses pelaksanaannya pada level detail.
Sebagai contoh, dalam Al-Qur'an, terdapat suatu peraturan mengenai perintah sholat yang artinya "Dan dirikanlah sholat tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang yang rukuk".
Ayat tersebut hanya membahas perintah sholat secara umum, tetapi tidak mencapai pada tahap bagaimana tatacara pelaksanaan sholat itu sendiri.
Sholat secara bahasa artinya berdoa. Bagi masyarakat Arab yang awam dan hanya memahami makna sholat dengan berdoa, maka sangat mungkin jika ia hanya akan berdoa dan tidak mendirikan sholat jika tidak ada penjelasan secara detail mengenai definisi sholat.
Hal ini mengakibatkan dibutuhkannya suatu penjelasan mengenai tatacara pelaksanaan sholat itu sendiri.
Baca Juga: Semua Pohon di Cimahi Akan Diberi Nama Berikut Kondisi Terkini
Kemudian, Nabi Muhammad SAW memberikan penjelasan bagaimana tatacara sholat melalui sebuah hadis.
Contoh lainnya terdapat pada QS. Al-Isra ayat 78.
Pada ayat tersebut, kita menjumpai penjelasan dasar mengenai waktu pelaksanaan sholat.
Arti dari ayat tersebut adalah "Dirikanlah sholat dengan melaksanakannya secara sempurna di waktu-waktunya, mulai dari tergelincirnya matahari dari tengah langit yang mencakup waktu sholat zuhur dan asar, sampai gelapnya malam yang mencakup waktu sholat magrib dan isya, serta dirikanlah sholat fajar dengan memperpanjang bacaan Al-Qur`ān di dalamnya, karena salat fajar dihadiri oleh Malaikat malam dan Malaikat siang."
Meskipun waktu pelaksanaan sholat disebutkan dalam Al-Qur'an, Al-Qur'an tidak memberikan penjelasan detail mengenai kapan dimulai dan kapan berakhirnya waktu sholat.
Baca Juga: 2.450 Orang Pelamar CASN Kota Cimahi Berebut 83 Formasi, 47 di Antaranya untuk Tenaga Kesehatan
Rasulullah kemudian memberikan penjelasan mengenai waktu kapan dimulai, dan berakhirnya waktu sholat dalam sebuah hadis.