GORAJUARA - Kehidupan manusia merupakan kehidupan sosial. Kehidupan yang saling membutuhkan satu sama lain.
Ketika seseorang sakit dan membutuhkan orang lain untuk mengantar ke dokter atau ke rumah sakit, ini merupakan suatu bukti.
Namun kondisi yang ada tidak selamanya sesuai harapan. Mengharap bantuan anak, orang tua atau saudara kadang tidak diperoleh.
Berbagai sebab yang menghalangi. Entah karena tidak tinggal satu tempat atau mempunyai halangan. Pada saat itulah, kita membutuhkan tetangga.
Islam mengajarkan bagaimana akhlak, bersikap terhadap tetangga, baik tetangga dekat maupun tetangga jauh.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam khutbah Jum’at. UAH mengutip Al-Quran An-Nisa ayat 36.
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” [Quran An-Nisa: 36]
Ayat ini membahas tentang 10 hak (huququl hak) sebagaimana dijelaskan oleh para ulama.
Salah satu hak yang dibahas dalam ayat ini adalah hak terhadap tetangga. Hal ini menunjukkan bahwa memenuhi hak tetangga memiliki kedudukan yang penting.
Masyarakat jahiliyah tahu bahwa tetangga memiliki kedudukan yang besar. Ketika Islam datang memotivasi manusia untuk lebih menyempurnakannya lagi.
Baca Juga: Ronny Talapessy: Sel Bharada E Harus Tetap Terpisah dengan Ferdy Sambo dan Mental Klien Harus Dijaga
Berikut diantara ajaran Islam yang menganjurkan kita untuk berbuat baik pada tetangga.
Pertama: Berbuat baik kepada tetangga