GORAJUARA - Banyak pertanyaan mengapa sudah shalat ko masih tetap miskin? Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. ahli logika menjawab dengan argumen dari Al Quran.
Kalau ada orang shalat masih miskin, yang salah bukan shalatnya, tetapi pelakunya tidak paham apa itu shalat. Shalat adalah komitmen kepada Allah untuk selalu taat pada perintah-Nya.
Ritual shalat adalah pengingat bagi orang-orang yang kadang-kadang lupa pada Allah. "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. (An Nisaa, 4:103).
Baca Juga: Penjelasan Al Quran dalam Hukum Fisika...
Tujuan ingat kepada Allah adalah agar manusia ingat pada perintah-perintah Allah. Maka shalat bukan hanya selesai setelah ritual, tetapi dilanjutkan pada kegiatan-kegiatan sehari-hari.
Dalam kegiatan sehari-hari, orang-orang yang shalat akan selalu ingat Allah itulah shalat faktual. Ingat Allah berarti ingat pada Allah berarti selalu melaksanakan perintahnya.
Perintah Allah pada orang-orang yang shalat, jika dia seorang pekerja, maka dia harus bekerja dengan profesional, meningkatkan kinerja sebaik-baiknya.
Baca Juga: Inilah ajaran pola berpikir dari Al Quran...
Jika seorang pengusaha, jika dia shalat maka dia akan mengembangkan usaha lebih luas lagi agar bermaslahat bagi banyak orang. Melakukan usaha dengan jujur tidak mengurangi timbangan.
Jika seorang pejabat, jika dia shalat maka akan berusaha keras menjadi pejabat yang adil, memberikan layanan terbaik, dan membantu memudahkan urusan orang lain.
Jika seorang guru, maka dia shalat maka dia akan melaksnakan tugasnya sebagai guru yaitu melayani siswa-siswinya dengan penuh kasih sayang, sebangaimana ibu menyayangi anaknya.
Baca Juga: Mudah Mana Meenghafal Al Quran atau Mengamalkan Al Quran?
Jadi ketika orang mempertanyakan mengapa orang shalat masih terlihat miskin? Jawabannya tingkatkan literasinya tentang apa itu shalat, karena shalat bukan hanya kegiatan ritual.
Pelajari agama pada sumbernya, bukan pada pendapat-pendapat para ulama yang berbeda-beda. Tapi dalami pendapat para ulama dengan menggali sumber yang digunakannya.