GORAJUARA - Kecerdasan berpikir dapat menjadi sebab murid punya budi pekerti. Hati harus dijaga dari rasa benci dan dengki, dan pikiran harus cerdas untuk menjaga hati.
Apa yang kita pikirkan bukan kehendak otak, berpikir mengikuti apa kehendak hati. Jadi pada hakikatnya hatilah yang berpikir bukan otak.
Monika Irayati membantu kita memahami pengembangan budi pekerti dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Guru harus bisa mengidentfikasi prilaku murid, melaui refleksi diri.
Baca Juga: Apa itu Asas Trikon, Guru Abad 21 Wajib Baca Ya...
Budi pekerti atau watak hasil dari gerak pikir, rasa, yang jadi kemauan. Budi pekerti perpaduan antara kognitif, afektif, dan psikomotor.
Wawasan kejujuran secara kognitif, perasaan yang dirasakan ketika jujur, akan membuat psikomotornya berani hidup jujur.
Biologis berhubugan dengan rasa sedih dan senang. Bagian inteligble berkaitan dengan kemampuan menyerap informasi. Murid sudah memiliki tulisan berbagai potensi namun samar, untuk itu harus dipertebal.
Baca Juga: Ajaran Ki Hadjar Dewantara, Guru Abad 21 Wajib Paham, Apa itu Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Keluarga tempat yang baik melatih budi pekerti murid. Di sekolah, pendidik membantu murid menemukan kecerdasan budi pikertinya dengan membiasakan prilaku baik yang dipahaminya.
Pendidik harus menuntun dengan baik bagaimana murid bisa membaca dan menulis. Bagi murid pemalu, guru harus bisa menuntun kecerdasan budi pekerti berani.
Memahami kondrat kondisi murid, memikirkan, merasakan, menjadi bagian dari tugas pendidik, agar pendidik bisa menuntun murid dengan penuh kehangatan. Menurut Toto Suharya Sekjen DPP AKSI kunci menumbuhkan budi pekerti sebagai berikut;
Baca Juga: Menguak Mitos Kuntilanak, Membaca Pesan Pendidikan di Balik Pohon Nangka.
Kunci dari pembentukan budi pekerti adalah dengan merencanakan pengajaran yang mengandung materi-materi esensial dan inspiratif, sehingga dapat menumbuhkan kekaguman dan keinginan murid untuk menjadi (learning to be).
Dari keinginannya untuk menjadi, murid-murid harus dibimbing guru dengan memberi contoh, memotivasi, dan mendorong hingga tumbuh keberanian untuk melakukan tindakan-tindakan yang berbudi pekerti.
