Progres Kegiatan PTM Terbatas Ingin Mengembalikan Siswa pada Kondisi Sebelum Pandemi Covid-19

photo author
- Selasa, 23 November 2021 | 22:57 WIB
Wakil Kepala SMK Negeri 1 Sumedang Bidang Kesiswaan, Nono Sujana, M.Pd.,                                (Foto: Gorajuara.com/Ahmad Fauzi Jaelani)
Wakil Kepala SMK Negeri 1 Sumedang Bidang Kesiswaan, Nono Sujana, M.Pd., (Foto: Gorajuara.com/Ahmad Fauzi Jaelani)

GORAJUARA - Pembelajaran di masa pandemic Covid-19 seperti saat ini memang terasa berat, meski pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah dilaksanakan. Terutama dalam mengembalikan kondisi awal siswa seperti sebelum pandemi Covid-19.

Pasalnya, menurut Wakil Kepala SMK Negeri 1 Sumedang Bidang Kesiswaan, Nono Sujana, M.Pd., khususnya bidang kesiswaan memang berat untuk saat ini.
 
“Kondisi anak-anak yang hampir 1,6 tahun harus belajar di rumah, tiba-tiba sekarang harus kembali lagi ke sekolah, maka mereka perlu adaptasi kembali, mulai dari harus bangun pagi dan berangkat ke sekolah, maka konsentrasi belajarnya juga terganggu. Itu bukan pekerjaan ringan,” kata Nono.

Baca Juga: Do'a Menghindari Sifat Malas dan Memohon Perlindungan

Sebelum dilaksanakannya PTM terbatas, jelas Nono, satu bulan sebelumnya kita melakukan pendekatan secara halus dan bertahap, baik kepada siswa maupun orang tuanya.

“Intinya dari bidang kesiswaan secara bertahap  ingin mengembalikan kondisi siswa seprti dulu,” ujarnya.

Mudah-mudahan dengan PTM terbatas ini, lanjut Nono, program pembiasaan yang sebelum pandemi Covid-19 dilaksanakan di SMK Negeri 1, seperti sholat dhuha sebelum dimulai pembelajaran bisa kembali dilaksanakan.

Baca Juga: H Umar 'Ryoichi' Mita, Sosok Muslim Jepang Penerjemah Al Qur'an Pertama yang Diakui Liga Dunia Muslim

“Memang sampai sekarang pembelajaran itu belum dilaksankan, tetapi secara bertahap kita akan menuju ke arah sana. Kita ingin pembiasaan untuk membentuk karakter siswa bisa segera dilaksanakan lagi,” ujarnya.

Progres untuk sementara ini, menurut Nono, diawali dari kedisiplinan siswa, mulai dari masuk kelas hingga penampilannya, berpakaian rapi. Sebab selama ini masalah penampilan, rambut dan pakaian (seragam) memang tidak terkontrol kalau di luar.

“Pihak sekolah juga sudah rapat dengan orang tua untuk mejalin komunikasi terkait dalam pembinaan. Karena pimbinaan kepada siswa itu tidak hanya sekadar tanggungjawan sekolah saja, tetapi orang tua juga harus turut berperan,” sebutnya.

Baca Juga: Menentang Pembubaran MUI, Din Syamsudin : Siapapun yang Berani Akan Berhadapan dengan Umat Islam

Progres yang sedang kami mulai coba, tambah Nono, terhadap peminatan siswa yang memang belum diizinkan secara penuh belajar di sekolah.

“Tetapi  kami sedikit demi sedikit dengan jumlah yang kita batasi, minimal pengurusnya dulu supaya bangkit dulu, mungin nantinya anggotanya akan mengikuti dengan progres itu,” katanya.

Pada masa pandemi Covid-19 memang IT itu sangat dibutuhkan,  jelasnya, jadi kita mencoba juga memberdayakan anak. Bukan hanya guru-guru yang bekerja tim IT itu, anak-anak juga dilibatkan.

Baca Juga: Hipertensi Selalu Membayangi

“Kita ajak anak-anak yang mau belajar, berusaha dan memang pasti menghabiskan waktu.  Kita mengaktifkan siswa pada kegiatan LKS, dan pada acara  webinar juga operatornya dari siswa,” ujarnya belum lama ini.

“Jadi bukan hanya kegiatan untuk membangkitkan prestasi saja, tetapi itu membangkitkan prestasi dalam kemampuan pribadi anak,” ucapnya.

Untuk menyikapi masalah praktik, tegas Nono,  anak-anak memang datang ke sekolah, tapi dengan penjadwalan yang seketat mungkin, jumlah siswa kita batasi dan bergiliran setiap  jurusannya, sehingga perharinya itu tidak terjadi penumpukan.

Sebelum diperbolehkan PTM terbatas, beber Nono,  kegiatan praktik  di sekolah selalu ada, hanya jumlah siswa yang melaksanakan praktik itu sangat sedikit, paling sehari hanya 7 orang.

Baca Juga: Pertolongan Pertama untuk Korban Demo yang Pingsan dan Memar

“Itu dilaksanakan secara konsisten dan diatur oleh Ketua Jurusannya masing-masing. Siswa yang diizinkan  memang tidak bisa praktik di rumah, seperti untuk kompetensi keahlian listrik dan mesin,” ungkap Nono.

“Setiap pembuatan jadwal kita selalu duduk bersama, mulai dari kepala program yang punya wilayah, kurikulum, kesiswaan untuk mengevaluasi jumlah siswa, dan untuk koordinasi dengan orang tua,” lanjut Nono.

Termasuk dalam pelaksanaan  PTM terbatas, lanjutnya,   ada surat izin dari orang tua yang diandatangani di atas materai, bahwa anaknya diperbolehkan untuk mengikuti PTM terbatas.

“Alhamdulillah, orang tua yang mengizinkan anaknya mengikuti PTM terbatas hampir 90 persen lebih,” katanya.

Adapun skema penjadwalannya, menurut Nono,  mulai dari  jam pelajaran dikurangi, itu 30 menit perjam setiap mata pelajaran. Satu hari itu maksimal 12 jam pelajaran, ada yang 8 jam ada yang 6 jam, itu dari segi waktu.
 
Namun untuk  jam masuk tidak ada perubahan pukul 07.00 WIB, tambah Nono,  karena untuk  untuk mengembalikan kebiasaan anak-anak kepada kondisi awal belajar.

Penggunaan seragam juga karena sekarang sudah diperbolehkan, maka harus sesuai dengan aturan yang diterapkan oleh sekolah.

Dari awal jumlahnya kita atur mulai dari 12 persen, naik ke 33 persen maksimal, dan tahap ketiga evaluasi dan alhamdulillah tidak ada dampak.
 
“Mudah-mudahan tidak ada, dan kita akan mencoba sampai dibawah 50 persen untuk siswa kelas X,XI dan XII masuk semuanya, tetapi hanya setengahnya, perkelas dimaksimalkan hanya 18 orang,” tuturnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rusyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berikan Hak Pengelolaan Guru Pada Kemdikbud...

Minggu, 21 Januari 2024 | 19:01 WIB

Sosialisasi Sapadisdik KCD Wilayah VII

Jumat, 8 Desember 2023 | 14:10 WIB

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Tanpa Kertas....

Rabu, 6 Desember 2023 | 18:04 WIB

5.800 Beasiswa Perguruan Tinggi Pemerintah Jawa Barat.

Kamis, 30 November 2023 | 04:44 WIB

Sekjen DPP AKSI...Apresiasi Kegiatan BBGP....

Rabu, 22 November 2023 | 15:12 WIB

Jadi Guru Super Kepo Karena Amanat Guru...

Rabu, 22 November 2023 | 07:20 WIB

SMAN 15 Bandung Dirikan Galeri Investasi Edukasi...

Sabtu, 18 November 2023 | 09:57 WIB

SMAN 15 Bandung Dorong Kolaborasi dengan IKA Libels...

Jumat, 17 November 2023 | 21:47 WIB

SMAN 15 Bandung Lakukan LDKS....

Minggu, 12 November 2023 | 11:17 WIB