edukasi

SMPN Satu Atap Cikoneng Siap Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka

Senin, 30 Agustus 2021 | 22:03 WIB
simulasi PTM di SMPN Satu Atap Cikoneng (istimewa)

KABUPATEN BANDUNG, GORAJUARA.com - Masyarakat dan lembaga pendidikan di lingkungan SMPN Satu Atap Cikoneng Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung sudah siap menyambut rencana kegiatan belajar mengajar dengan cara pertemuan tatap muka (PTM) di ruang kelas. Menyusul kondisi Kabupaten Bandung saat ini sudah memasuki zona kuning perkembangan pandemi Covid-19.

Pengelola Tenaga Pendidikan SMPN Satu Atap Cikoneng Dadan Suhendan, S.Pd., ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan ada rencana pembelajaran tatap muka (PTM) akan kembali digelar di Kabupaten Bandung, khususnya di lingkungan SMPN Satu Atap Cikoneng.

"Persiapannya sudah 100 persen, mulai dari kesiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan saat PTM mulai digelar nanti. Para guru pun sudah 99 persen divaksin, sedangkan para siswa belum divaksin," kata Dadan.

Ia menegaskan, sebelum PTM dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan atau membuat perjanjian tertulis antara pihak sekolah dengan orang tua siswa.

"Supaya nanti dalam pelaksanaan PTM, tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan Covid-19. Dalam proses pembelajarannya pun 50 persen dari kapasitas ruang kelas. Dari 35 siswa per kelas, dibagi dua rombongan belajar," katanya.

Dadan pun mengungkapkan, dalam pelaksanaan PTM itu, tetap harus disertai dengan izin dari para orang tua siswa, selain Tim Gugus Tugas Covid-19. Selain itu, izin dari jajaran pemerintah setempat.

Dadan mengungkapkan, dengan adanya rencana PTM itu, sangat dinantikan dan diharapkan oleh masyarakat di lingkungan sekolah. Mulai dari tenaga pengajar, siswa, dan para orang tua siswa.

"Mereka sangat mendukung sekali dilaksanakan PTM. Pasalnya, jika para siswa tidak melaksanakan PTM, ketuntasan belajarnya masih minim atau sangat kurang. Anak-anak masih banyak yang tidak ngerti, jika pembelajaran tidak dilaksanakan dengan cara PTM," kata Dadan.

Ia mengatakan, anak-anak yang belakangan ini proses pembelajarannya jarak jauh itu perlu bimbingan dari para guru, dan tidak bisa belajar sendiri.

"Pembelajaran jarak jauh itu tidak maksimal karena menyangkut dengan suasana dan motivasi belajar. Bahkan kebanyakan anak belajarnya itu malas, jika belajar sendirian. Soalnya tidak ada motivasi, tidak ada tekanan, tidak ada teguran, dan lainnya. Jangankan anak-anak, orang tua juga kalau belajar sendirian akan malas, sehingga pembelajaran tatap muka akan lebih maksimal," tuturnya.

Dengan adanya rencana PTM itu, ia mengungkapkan, masyarakat sekolah dan lembaga pendidikan sangat antusias untuk menyambutnya.

"Saya juga selaku praktisi pendidikan sangat menganjurkan dalam pelaksanaan PTM itu benar-benar dilaksanakan prokesnya. Semua unsur harus memahaminya. Anak-anak harus disiplin cuci tangan dan memakai masker, termasuk para orang tua juga harus memahami dan tetap disiplin prokes," ungkapnya.

Intinya, imbuh Dadan, PTM berharap segera dilaksanakan. Karena melalui pembelajaran daring, unsur pendidikannya sangat kurang.

"Sebenarnya, kalau memang sudah ada rapat atau persetujuan dari berbagai pihak, PTM bisa dilaksanakan besok atau lusa. Sebenarnya, minggu ini juga PTM bisa dilaksanakan. Pokoknya, pihak sekolah siap melaksanakannya dengan segala aturan yang berlaku pada kondisi new normal ini," katanya.

Dadan pun berharap kepada para guru maupun para siswa untuk tetap menjaga kesehatan. Dengan harapan pandemi Covid-19 segera berakhir.

"Jaga kesehatan pribadi dan lingkungan. Kita harus tetap melaksanakan anjuran pemerintah melaksanakan prokes. Supaya kita tetap sehat dan pendidikan bisa dilaksanakan," tutupnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB