edukasi

Inilah Rumus Mudah Memahami Paradigma Pendidikan Merdeka Belajar

Sabtu, 2 Juli 2022 | 06:47 WIB
IHT Pengimbasan Kurikulum Merdeka Belajar (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Jika tidak memahami paradigma baru dalam merdeka belajar, maka guru tidak akan bisa mengimplementasikan gagasan merdeka belajar.

Untuk memahami kurikulum merdeka belajar, guru harus memahami paradigma kurikulum merdeka belajar. Ide merdeka belajar digulirkan dari konsep Ki Hadjar Dewantara.

Meneliti pemikiran Ki Hadjar Dewantara ada beberapa konsep penting yang harus dipahami sebagai titik awal penerapan kurikulum merdeka belajar. 

Baca Juga: Berusahalah Untuk Gagal, Karena Orang Gagal Dia Tidak Pernah Gagal

Ki Hadjar Dewantara menjelaskan tiga asas yaitu trikon, kontinyu, konvergen, dan konsentris. Pendidikan harus berkelanjutan, karena sebuah prilaku bisa terbentuk jika dilakukan berkelanjutan. 

Penanaman karakter religius Pelajar Pancasila harus dilakukan berkelanjutan dan teratur. Sesuatu yang dikerjakan teratur akan disrespon oleh otak menjadi kebiasaan seperti jalan setapak yang sering dilalui. 

Pada asas konvergen, kita harus menyerap informasi dari berbagai sumber, memperkuat jati diri bangsa. Informasi atau budaya luar digunakan untuk mengembangkan budaya bangsa berrpusat pada budaya lokal atau konsentris.

Baca Juga: Pak Suarham Guru SLB, Lolos P3K Mengajar di SMA

Melalui asas trikon, perubahan zaman yang terjadi tidak akana menggeser budaya asli bangsa Indonesia. Budaya-budaya lokal akan tumbuh menjadi jati diri bangsa dan mewarnai budaya global.

Dalam pendidikan Ki hadjar Dewantara menekankan pada kebutuhan siswa. Pengajaran hendaknya mempehatikan kodrat keadaan siswa, dengan melihat kodrat alam dan kodrat zaman.

Berdasarkan kodrat alam, siswa harus dituntuntun untuk menjadi orang yang mengenal diri dan lingkungan di mana dia tinggal. Anak-anak pantai harus diajari budaya hidup di pantai. 

Baca Juga: Tip Menjadi Penulis Ala Kang Hanif Ahsyar, Kerjasama AKSI dan Aku Pintar

Anak-anak di perkebunan harus diajari bagaimana mengolah tanah dan hasil perkebunan. Demikian juga anak yang tinggal di pegunungan harus diajari berbagai cara hidup sesuai dengan apa yang ada di lingkungan pegunungan.

Memperhatikan kodrat zaman, anak-anak harus dituntun untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam berbagai aktivitas kehidupan. Kehadiran teknologi informasi harus menjadi alat alat produksi dalam berbagai aspek kehidupan.*** 

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB