GORAJUARA - Media sosial Twitter diramaikan dengan tagar awas begal rekening.
Bahkan hingga artikel ini diturunkan pukul 17.48 Wib, kata awas begal rekening trending dengan sembilan ribu lebih cuitan.
Hal tersebut karena banyaknya pengalaman nasabah bank mengalami kehilangan di saldo rekeningnya setelah menerima link yang meminta memperbarui data pribadi.
Baca Juga: Perhitungan Sistem Denda Shopee Paylater Bagi yang Telat Bayar 1 Hari, 3 Hari, dan Seterusnya
Kejahatan penipuan nasabah bank melalui online itu disebut social engineering atau soceng.
Social engineering merupakan kejahatan memanipulasi psikologis korban untuk membocorkan data pribadi dan data perbankan.
Menyikapi hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan himbauan atau peringatan kepada masyarakat mengenai kejahatan begal rekening ini.
Baca Juga: Hotman Paris Ungkap Dua Istri Paling Sabar di Depan Raffi Ahmad dan Nita Gunawan, Siapakah Dia?
Ada empat modus yang perlu diketahui dan diwaspadai agar masyarakat terhindar dari kejahatan begal rekening ini, berikut Gorajuara jabarkan:
Info Perubahan Tarif Transfer Bank
Penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban.
Penipu meminta korban mengisi link formulir yang meminta data pribadi seperti PIN, OTP dan password.
Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas