GORAJUARA - Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984.
Sering dianggap remeh, sebab Universitas Terbuka (UT) menerapkan sistem belajar jarak jauh atau kuliah yang tidak harus datang ke kampus. Hal itu membuat stigma masyarakat sebagai ciri universitas yang ditujukan oleh orang malas.
Untuk menghilangkan stigma masyarakat yang seperti itu, UT akan tingkatkan kualitas sumber daya manusia terutama wilayah daerah pelosok tanah air.
Baca Juga: Takziah ke Rumah Bobotoh, Kang Yana Doakan Almarhum Meninggal Khusnul Khotimah
Makna terbuka dalam nama Universitas Terbuka artinya tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian.
Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat) untuk Program Sarjana dan Diploma.
"Kami berharap UT bisa membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya bagi para guru, pegawai, dan masyarakat di Kabupaten Kerinci," kata Rektor UT Prof. Ojat Darojat dilansir dari laman Universitas Terbuka, Jumat, 17 Juni 2022.
Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil, Mengajak Tanggal 25 Juni Hari Sedekah
Pada kesempatan ini, UT bersama dengan Pemerintah Kabupaten Kerinci melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman sebagai langkah untuk menjalin kerja sama antar kedua pihak.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini diselenggarakan acara luring di Ruang Pelatihan Lantai 2 Gedung Serbaguna Kantor UT Pusat.
Nota Kesepahaman dan Pemerintah Kabupaten Kerinci ini ditandatangani langsung oleh Rektor UT Prof. Ojat Darojat M.Bus., Ph.D dan Bupati Kerinci Dr. Drs . H. Adirozal, M.Si.
Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil, Mengajak Tanggal 25 Juni Hari Sedekah
UT berupaya untuk berikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang kompetensi yang dapat dan akan dimiliki mahasiswa selepas lulus dari UT.