Bentuk penerapan Merdeka Belajar di SMA Negeri 23, menurut Heti, kepala sekolah menerapkan sistem manajemen optimalisasi sumber daya internal melalui kolaborasi semua komponen di sekolah dengan menerapkan komunikasi positif, saling berbagi, menghargai kreatifitas dan inovasi setiap guru.
"Sehingga semua guru yang ada di komite pembelajaran bergerak mencari bentuk atau karakteristik merdeka belajar di SMA Negeri 23," ujarnya.
SMA Negeri 23, tandas Heti, merupakan sekolah pelaksana program sekolah penggerak (PSP) angkatan pertama. Sebelum tahun pelajaran baru dilaksanakan, tepatnya Juni 2021.
Baca Juga: Inilah 10 Finalis Lomba Karya Tulis antar Siswa Se Kabupaten Sumedang 2022
Semua anggota komite pembelajaran, sebutnya, menerima pelatihan pelaksanaan merdeka belajar selama 10 hari secara virtual.
“Menggunakan sistem pembelajaran sinkronus dan unsinkronus, disampaikan pelatih ahli yang disediakan Kemendikbudristek. Kegiatan pelatihan berlanjut secara kontinyu setiap bulan, melalui kegiatan lokakarya, baik secara luring dan virtual,” katanya.
Selain itu, sebut Heti, konsultasi juga dilakukan pelatih ahli melalui kegiatan coaching dan PMO (program managemen office), baik kepada kepala sekolah maupun guru-guru secara bergantian. Hal ini untuk mengetahui kemajuan sekolah dalam menerapkan PSP.
Baca Juga: Buruan Cek Link Pengumuman Hasil SNMPTN 2022 Sekarang Juga, Ini Cara Buka Lamannya
SMA Negeri 23 adalah salah satu sekolah yang melaksanakan PSP angkatan pertama yang dicanangkan Kemendikbudristek, jelas Heti, berharap menjadi sekolah yang bisa dijadikan rujukan oleh sekolah-sekolah lainnya yang akan melaksanan PSP angkatan berikutnya,atau sekolah-sekolah yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka secara mandiri.
“Jika mengamati kinerjanya yang sangat kompak dalam melaksanakan program Sekolah Penggerak (Kurikulum Merdeka), maka SMA Negeri 23 menjadi sekolah yang memiliki konsep mandiri yang menjadi karakteristik dengan mengandalkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki sekolah,” pungkas Heti.***