Tidak ada anggapan sekolah pertanian, kemudian yang komptensi keahlian yang lain tidak dilibatkan. “Tetapi yang menjadi jargon dari SMKN 1 Sukanagara adalah sekolah kopi,” ucapnya.
Jadi kompetensi keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian ini fokus, ungkap Alwi, mulai dari memikirkan proses dari hulu ke hilir dan produksi, baik kopi maupun produk pertanian lainnya.
“Kami juga selain memiliki produk kopi, juga memproduksi kripik. Chord kopinya yang kita angkat, karena saat ini kopi atau barista lagi tren,” ujarnya.
Baca Juga: Bangga Wanita ini Wajahnya Mirip, Inul: Selintas Mungkin Mirip ya
Terkait Teknik Komputer Jaringan, menurut Alwi, anak-anak dari jurusan itulah yang mendesain, mulai dari bagaimana tampilan dan kemasan produk kopi yang dihasilkan SMKN 1 Sukanagara.
“Mereka juga diajarkan IT untuk bisa mempromosikan, dan digital marketingnya,” imbuhnya.
Sedangkan untuk kompetensi keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran, tegas Alwi, diarahkan lebih kepada pelayanan, bagaimana melayani konsumen sehingga bisa tertarik terhadap produk yang kita tawarkan.
Baca Juga: Simak Cuplikan 5 Gol Real Madrid ke Gawang Shakhtar di Liga Champions
“Tidak ada istilah diabaikan, perhatian kita adalah SMK Negeri 1 Sukanagara. Jadi tiga program keahlian ini menjadi satu,” tegasnya.
Sehingga kita akan melihat apapun yang menjadi peluang, lanjut Alwi, s Sepeti TKJ, kami arahkan untuk membuat cetakan, semacam ukiran gelas.
“Jurusan OTKP-nya kita pikirkan bagaimana mereka bisa mendesain pesta, tetapi produk SMK bisa masuk,” ulasnya.
Untuk TKJ kita unggulkan agar mereka menjadi anak-anak yang nanti bisa paham tentang perkembangan teknologi.
Saat ini mereka kita dorong dengan kemampuan mereka di jaringan, dan marketing digitalnya yang kita coba angkat.
“OTKP tidak hanya terfokus kepada pengarsipan, tetapi anak-anak ini kita arahkan juga supaya muncul jiwa bisnisnya.***