GORAJUARA - Dony Tek Yan seorang pengusaha dari Batam mengatakan, "pendidikan formal hanya sedikit mengubah gaji kita lebih tinggi".
Pendidikan kita tidak bisa mengangkat manusia dari kemiskinan. Faktor pertama adalah gaji kita terlalu miskin. Pendidikan kita seperti pendidikan Prusia menghasilkan parjurit dan pekerja keras.
Pendidikan kita dibentuk dengan ketakutan, hukuman, sehingga murid-murid takut gagal dan tidak boleh mendapatkan nilai jelek.
Baca Juga: Surat Terbuka Untuk Pak Purbaya... Pak Bisa Tidak Naikan Gaji Guru 25 Juta Per Bulan...
Pola pikir ini membangun murid-murid kita mencari jalur aman menjadi pekerja. Hal ini disebabkan sejak di sekolah murid-murid sudah hilang kreatifitasnya.
Selain itu pendidikan kita tidak pernah mengajarkan tentang finansial, maka murid-murid kita setelah terjun ke masyarakat mereka banyak terjebak pinjol.
Murid-murid kita sangat minim diajarkan cara mengelola keuangan. Pelajaran finansial diajarkan di Universitas Harvard dengan biaya kuliah miliaran.
Pendidikan Jepang dari sekolah dasar hingga kelas empat hanya mengajarkan moralitas tidak ada mata mata pelajaran yang berat. Jepang termasuk negara dengan pendidikan karakter terbaik.
Pendidikan untuk melatih murid-murid berkompetisi dengan mencari nilai baik. Pendidikan adalah melatih manusia hidup bersama saling tolong menolong.
Manusia diciptakan dari citra Allah. Manusia tidak memangsa manusia lain, tapi manusia menjadi teman bagi manusia lain. Pelajaran sejarah harus diubah bukan menceritakan perang.
Baca Juga: Guru Profesi Paling Berbahaya... Guru Sumber Kedaulatan Negara...
Berita-berita di media membuat manusia saling curiga pada manusia lain. Pada dasarnya semua manusia baik, guru-guru harus membimbing dan memberi pengawasan pada murid-murid.
Pendidikan finansial secara formal harus diajarkan di sekolah. Murid-murid harus dilatih wiraswasta dan menginfestasikan uangnya di tempat aman dan menguntungkan.