edukasi

Wajib Paham....Penyebab Kegagalan Pendidikan Karakter di Sekolah...

Kamis, 8 Februari 2024 | 10:13 WIB
Pendidikan Karakter Religius Bangun Jiwa Siswa Optimis Tanpa Batas (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Keberhasilan pendidikan karakter di sekolah, kita bisa lihat seberapa kuat siswa menahan diri untuk tidak berbicara atau pergi sebelum waktunya saat kegiatan belajar. 

Fenomena ini pasti terjadi di sekolah di seluruh Indonesia. Ketika ada orang berbicara di depan konsentrasi untuk untuk mendengar tidak lebih dari 1 menit, atau keluar tanpa permisi. 

Kondisi ini menunjukkan bahwa anak-anak mengalami kendala dalam pengendalian emosi. Goleman membagi wilayah kecerdasan emosi lima bagian

Baca Juga: Mata Pelajaran di Sekolah Sudah Ketinggalan Zaman....

Mengendalikan emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Kecerdasan ini harus konsen jadi bagian pembelajaran. 

Kegiatan-kegiatan pembelajaran emosi berkaitan dengan latihan pada otak sistem limbik. Otak sistem limbik berkembang lebih dulu dibanding dengan otak rasional (cortex).

Pembelajaran yang mengarah pada kecerdasan emosi, bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Kegiatan doa bersama, dhuha 12 rakaat tiap hari, bisa jadi melatih kecerdasan emosi.

Baca Juga: Keren...Komite Sekolah Belajar Nabung Saham...Nabung Saham Sama dengan Menolong Orang

Shalat dhuha 12 rakaat tiap hari di sekolah bisa jadi sumber inspirasi dalam pengembangan emosi siswa. Secara umum, siswa-siswa yang taat beribadah emosi terkendali dan prilakunya tenang.

Tantangan terberat bagi para guru dalam mengajarkan kecerdasan emosi pada siswa adalah memberi contoh tindakan yang konsisten sesuai dengan yang diajarkan. 

Kegagalan yang sering terjadi dalam pengajaran kecerdasan emosi adalah ketidakterlibatan seluruh guru dalam mewujudkan pengendalian emosi sebagai tanggung jawab bersama.

Baca Juga: Pelatihan Manajemen Kolaborasi di Sekolah Alam Rumah Tahfiz SMP PCI Pangalengan

Dari hasil pengamatan, guru gagal paham bahwa seluruh gerak-gerik dan prilaku guru menjadi materi ajar yang tidak lepas dari pengamatan anak-anak di sekolah setiap hari.

Kegagalan pengajaran kecerdasan emosi adalah ketika anak-anak melihat gurunya menjadi orang yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Ketika waktu shalat gurunya terlihat tidak shalat.

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB