Bimtek Sekolah Masagi, Permasalahan Karakter di Jawa Barat Hampir Sama....

photo author
- Selasa, 1 Agustus 2023 | 21:43 WIB
Upaya SMAN 15 Bandung Integrasikan Kurikulum  Masagi (GoraJuara.com/dok AKSI)
Upaya SMAN 15 Bandung Integrasikan Kurikulum Masagi (GoraJuara.com/dok AKSI)

 

GORAJUARA - Berdasarkan hasil survey dari beberapa peserta Bimbingan Teknis Sekolah Masagi, 1-4 Agustus 2023 tingkat SMA/SMK/SLB, beberapa permasalahan yang dihadapi hampir sama. 

Permasalahan karakter siswa yang dihadapi antara lain masalah kedisiplinan. Etika dalam bersosialisasi dengan teman dan guru. Buang sampah sembarangan, corat-coret tembok, dll.

Terlambat masuk kelas, jajan pada saat jam pelajaran, malas ibadah, tidak melaksanakan program yang sudah ditetapkan oleh sekolah, malas baca, dan ngobrol saat belajar.  

Baca Juga: Uang Sumbangan Minta Dikembalikan...Bermoralkah??

Kondisi di atas, hampir sama masih terjadi di setiap sekolah. Beberapa masalah karakter yang krusial terjadi di setiap sekolah adalah malas membaca dan kurang disiplin. 

Di samping masalah itu, Prof. Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd., mengatakan terdapat kondisi yang perlu diubah pada guru dunia. Guru masih belum bermental merdeka sekalipun sudah merdeka. 

Kesalahan mental guru adalah tidak pernah merasa sebagai orang profesional. Pada kurikulum merdeka, guru dituntut untuk melakukan tindakan sesuai profesionalismenya.

Baca Juga: Ayub Siswa SMK SBI Cianjur Berhasil Pulang Bawa Perunggu...

Merdeka Belajar adalah memberi ruang kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa di mana mereka tinggal.

Sekolah Masagi adalah upaya pemerintah Jawa Barat dalam mengembangkan potensi daerah Jawa Barat melalui integrasi dalam kurikulum di santuan pendidikan.  

Prinsip dalam pengembangan kurikulum adalah diversifikasi sesuai dengan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Peraturan pendidikan tertinggi adalah Undang-Undang.

Baca Juga: PPDB Kuota Zonasi Jangan dihapus...

Pesan pertama merdeka, UN dihapuskan, USBN ditiadakan, RPP boleh satu lembar, PPDB Zonasi. Merdeka belajar adalah merdeka dari cengkraman pemerintah tentang anak.

Kata Prof. Elih, "sebagai pendidik kita harus tobat". Artinya guru yang seharusnya profesional, sudah lama tidak merdeka, dan sekarang harus disadari bahwa guru sudah dimerdekakan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berikan Hak Pengelolaan Guru Pada Kemdikbud...

Minggu, 21 Januari 2024 | 19:01 WIB

Sosialisasi Sapadisdik KCD Wilayah VII

Jumat, 8 Desember 2023 | 14:10 WIB

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Tanpa Kertas....

Rabu, 6 Desember 2023 | 18:04 WIB

5.800 Beasiswa Perguruan Tinggi Pemerintah Jawa Barat.

Kamis, 30 November 2023 | 04:44 WIB

Sekjen DPP AKSI...Apresiasi Kegiatan BBGP....

Rabu, 22 November 2023 | 15:12 WIB

Jadi Guru Super Kepo Karena Amanat Guru...

Rabu, 22 November 2023 | 07:20 WIB

SMAN 15 Bandung Dirikan Galeri Investasi Edukasi...

Sabtu, 18 November 2023 | 09:57 WIB

SMAN 15 Bandung Dorong Kolaborasi dengan IKA Libels...

Jumat, 17 November 2023 | 21:47 WIB

SMAN 15 Bandung Lakukan LDKS....

Minggu, 12 November 2023 | 11:17 WIB