GORAJUARA - Tantangan dan kebutuhan kritis yang dihadapi sistem pendidikan nasional Indonesia saat ini, telah mengalami perubahan signifikan, didorong oleh berbagai faktor termasuk kemajuan teknologi, perubahan kebutuhan pasar kerja, dan inisiatif kebijakan pemerintah.
Sekarang, kepala sekolah tidak lagi hanya berfungsi sebagai administrator, tetapi menjadi agen perubahan utama (enabler) yang perannya sangat sentral dalam menciptakan ekosistem sekolah yang kondusif, inklusif, dan relevan dengan tantangan Abad 21.
Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI), Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd., menegaskan, peran sentral kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dalam kolektivitas transformasi pendidikan, yang saat ini menjadi kebutuhan mendesak, bukan sekadar kebijakan.
Baca Juga: Prinsip Utama ASN, Wali Kota Bandung, Farhan: Tidak Ada Toleransi Terhadap Penyalahgunaan Kewenangan
"Hal ini sejalan dengan berbagai inisiatif terkini di Indonesia," kata Dudung kepada Gorajuara, Selasa 16 Desember 2025.
Transformasi, jelasnya, membutuhkan kepala sekolah yang tidak hanya cakap manajerial, tetapi juga mampu membangun budaya kolaborasi, menginspirasi inovasi pedagogis, dan memastikan fokus utama tetap pada peningkatan kualitas pembelajaran untuk semua siswa.
Peran krusial kepala sekolah sebagai agen perubahan utama dalam sistem pendidikan, tandasnya, untuk menggerakkan perubahan dan peningkatan mutu yang unggul dan berkelanjutan.
Kepala sekolah berfungsi sebagai nahkoda yang tidak hanya memastikan kapal berjalan, tambah Dudung, tetapi juga menentukan arah, mengelola awak kapal, dan memastikan kapal siap menghadapi gelombang tantangan zaman.
Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia, lanjut Dudung, adalah organisasi profesi nasional yang menaungi para kepala sekolah dari seluruh provinsi di Indonesia.
Tujuan utamanya, katanya, adalah memperkuat kapasitas kepemimpinan, memperluas jejaring kolaborasi, serta memastikan setiap kepala sekolah memperoleh dukungan dalam hal kompetensi, advokasi, dan pengembangan profesional yang terstandarisasi secara nasional.
Dudung mengungkapkan, visi AKSI periode 2025–2029 adalah "Memimpin Transformasi Pendidikan Melalui Kepala Sekolah yang Profesional, Berintegritas, dan Inspiratif".
Visi ini menurut Dudung, mencerminkan fokus utama organisasi pada penguatan peran kepemimpinan kepala sekolah sebagai agen perubahan yang menjadi kunci dalam ekosistem pendidikan di Indonesia.
