GORAJUARA - Tidak berlebihan, jika Illoh Tusillah, S.Pd., adalah sosok penting di balik kesuksesan program "HIJAU" (Hidroponik Jadi Alternatif Unggulan) yang diterapkan di SMP Negeri (SMPN) 2 Conggeang, Kabupaten Sumedang.
Berkat tangan dingin atau kepemimpinan visioner dari Kepala SMPN 2 Conggeang, Illoh Tusillah, berhasil mewujudkan program HIJAU menjadi salah satu inisiatif yang dibanggakan oleh warga sekolah.
Selain itu, SMPN 2 Conggeang berhasil menunjukan komitmennya terhadap inovasi pendidikan dan pembangunan karakter siswa yang peduli lingkungan dan berorientasi pada solusi praktis.
Baca Juga: SMKN 2 Subang Ciptakan Lulusan Siap Bekerja Sesuai dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri
Program "HIJAU" (Hidroponik Jadi Alternatif Unggulan) yang digagas oleh Illoh Tusillah adalah inisiatif yang luar biasa. Launching program HIJAU pun bertepatan dengan panen perdana melon hasil budidaya hidroponik hasil karya para siswa yang didampingi guru-guru kreatif.
“Program HIJAU menjadi langkah nyata SMPN 2 Conggeang dalam mendukung pendidikan berbasis lingkungan dan kemandirian pangan di kalangan peserta didik,” kata Kepala SMP Negeri 2 Conggeang, Kabupaten Sumedang kepada Gorajuara.com, Jumat 5 Desember 2025.
Ini menunjukkan bukti nyata dalam mengimplementasikan solusi pertanian inovatif di lingkungan SMPN 2 Conggeang.
Acara launching program HIJAU secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sumedang, Dr. Eka Ganjar, S.E.,M.E., pada Kamis, 20 November 2025 lalu.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak penting, meliputi: Camat Conggeang, Cecep Erwin, para Kepala SMP se-Wilayah 3 Kabupaten Sumedang, Guru-guru SD se-Wilayah Conggeang, Pengawas pembina, dan Perwakilan dari UPTD Pertanian, yang memberikan dukungan teknis dan motivasi kepada para siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Dr. Eka Ganjar, S.E., M.E., sangat mengapresiasi inovasi SMPN 2 Conggeang melalui program HIJAU, dan berharap sekolah-sekolah lain dapat meniru model pembelajaran kreatif ini.
Menurut Eka, program HIJAU adalah contoh praktik pendidikan abad 21. Pembelajaran yang tidak hanya terjadi di kelas, tetapi juga memberi pengalaman nyata kepada siswa.
“Ini adalah bentuk pendidikan masa depan. Ketika sekolah mampu menggabungkan ilmu pengetahuan dengan keterampilan hidup, maka siswa akan siap menghadapi tantangan zaman,” kata Eka.