GORAJUARA - Pendidikan Karakter di barak militer merupakan bukti bahwa pendidikan di Indonesia harus kolaboratif. Semua komponen bangsa harus terlibat.
Menurut Dr. Toto Suharya, S.Pd. MPd. Sekjen DPP AKSI, sistem pemerintahan demokrasi telah memberikan ruang bebas kepada masyarakat untuk berekspresi.
Namun kebebasan berekspresi masyarakat terkadang melampaui batas. Hal ini terjadi pada anak-anak remaja, yang menjadikan kebebasan sebagai ruang bebas namun melanggar etika.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Kolaborasikan MBG dengan Program Nabung Saham...
Tawuran, kebut-kebutan dijalan, menggunakan kenalpot bising, menyalahgunakan obat terlarang, melawan orang tua, tidak menghargai guru, malas belajar, kurang disiplin, bolos, dan sebagainya.
Pendidikan karakter di barak militer merupakan upaya alternatif sebagai bentuk kepedulian pada generasi penerus bangsa. Sekolah sebelumnya sering melibatkan TNI dalam pendidikan disiplin.
Berdasarkan pengamatan Dr. Toto ketika mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Osis (LDKO) di barak militer, terlihat siswa-siswi lebih taat dan tertib mengikuti aturan.
Baca Juga: MBG di SMAN 15 Bandung Jadi Program Pendidikan Multi Manfaat.
Suasana sangat berbeda ketika di sekolah. Siswa-siswa ketika berada di lingkungan tentara, konsentrasi mereka lebih fokus, serius, dan situasi disiplin terkondisikan dengan baik.
Hal ini bukan berarti sekolah tidak bisa membentuk siswa disiplin. Lingkungan sekolah dengan lingkungan tentara berbeda. Lingkungan tentara sudah terbentuk lingkungan disiplin ketat.
Lingkungan sekolah dengan pendekatan ramah anak, menciptakan disiplin lingkungan dengan memberikan pemahaman melalui nasehat-nasehat untuk penyadaran.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Makan Bergizi Gratis Sambil Perpisahan...
Mendidik siswa-siswi di barak militer bisa jadi alternatif memberikan contoh nyata pada siswa-siswa bagaimana mempraktekkan sikap dan prilaku disiplin dan bertanggung jawab.
Pendidikan di barak militer bisa saja menjadi model pendidikan untuk mempraktekkan hidup disiplin, cinta tanah air, hormat pada ibu bapak, sebagai pengalaman belajar siswa-siswi.