Dalam mengajar teknik ABB DTT ini, Ibu Nuning seringkali menggunakan benda-benda konkrit serta media visual yang disertai dengan modifikasi teknik-teknik tertentu.
Misalnya teknik co-pics untuk pelajaran Matematika, dan teknik phonic dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
Selain sebagai guru pendidik khusus ABK autis, di sekolah luar biasa yang menjadi tempatnya mengajar, ibu dari 1 anak perempuan dan 2 anak laki-laki ini juga menjadi pengajar Bahasa Inggris untuk ABK dengan semua hambatan, di tingkat menengah.
Di sela-sela waktunya mengajar, anak pertama dari 3 bersaudara ini juga lebih dikenal sebagai penulis.
Sejumlah karyanya yang terdiri dari puisi, karya ilmiah, kisah-kisah inspiratif, serta artikel-artikel seputar parenting pernah dimuat di beberapa surat kabar.
Bahkan Nuning juga pernah menjadi juara di beberapa event menulis dan beberapa karyanya kemudian dijadikan sebuah buku antologi.
“Sejak kuliah sebenarnya saya sudah banyak mengirim artikel ke koran, dan beberapa diterima dan dimuat. Saya juga senang menulis puisi, karya tulis ilmiah, dan lain-lain.”
“Beberapa juara penulisan puisi dan karya tulis ilmiah juga pernah saya peroleh,” ungkap Ibu Nuning saat ditanya mengenai kapan dirinya aktif menulis.
Saat ditanya mengenai niche artikel yang menjadi passionnya. Guru pendidikan khusus yang kini tengah menempuh studi lanjutan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini langsung menjawab “Pendidikan khusus dan Bahasa Inggris untuk ABK”.
Kiranya kedua kategori tersebut dipilih karena memang sesuai dengan profesinya yang dijalaninya saat ini, yakni menjadi guru pendidikan khusus ABK autis dan juga guru Bahasa Inggris untuk ABK.
Tak main-main, passion menulis artikel-artikel mengenai pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus ini kemudian dituangkan Ibu Nuning dengan menulis beberapa artikel parenting dan pendidikan ABK di salah satu komunitas blog populer di Indonesia.
“Banyak sekali ilmu yang saya dapat dan saya ingin bagi. Dengan membaginya, mungkin ilmu tersebut dapat lebih bermanfaat dan menjadi amal jariyah,” ungkap perempuan berkacamata tersebut, saat dihubungi Gorajuara beberapa waktu lalu.