GORAJUARA - Data KSEI menunjukkan semakin tinggi pendidikan semakin rendah literasi sahamnya. Berdasar pendidikan jumlah investor di dominasi lulusan SMA ke bawah.
Sebanyak 63,16% investor saham di dominasi oleh lulusan SMA ke bawah. Tidak ada data lulusan S3 tercatat sebagai investor saham di pasar modal.
Trend investasi saham di pasar modal sedang diperkenalkan di kalangan anak SMA. Investasi diperkenalkan melalui program nabung saham dengan tujuan kelola uang jajan.
Baca Juga: Literasi Nabung Saham dI SMA Perlu Ditingkatkan...
Dengan mengelola uang jajan, sejak SMA anak-anak sudah diajak untuk berprilaku produktif dengan menginvestasikan uang jajannya di pasar modal.
Dengan kemajuan teknologi informasi, nabung saham bukan lagi hal sulit. Harga saham pun sangat terjangkau oleh anak-anak sekolah.
Untuk pembelajaran mengenai investasi di pasar modal, nabung saham bisa dipraktekkan mulai dari anak-anak sekolah. Untuk anak SMP dan SMA yang belum punya KTP bisa kolaborasi.
Baca Juga: Selamat Jawa Barat Juara...Investor Terbanyak...
Dengan bantuan orang tua, mereka bisa dibuatkan rekening saham atas nama orang tua. Selanjutnya praktek nabung saham dilakukan oleh anak-anak dengan bimbingan guru dan orang tua.
Menurut Dr. Toto Suahrya, S.Pd, M.Pd. Sekjen DPP AKSI program nabung saham di SMP atau SMA/SMK, sangat dianjurkan. Selain melatih kemandirian juga melatih kemampuan mengelola uang.
Sebagaimana kita ketahui, kasus judi online sudah mulai merusak generasi anak-anak sekolah. Dunia pendidikan harus peduli pada masalah-masalah sosial yang terjadi.
Baca Juga: Kurikulum Indung...Dr. Nanang Wardana, MM.
Tawaran kredit online setiap hari menggoda masyarakat untuk mengutang. Mulai dari tawaran peminjaman uang dengan cepat, dan cicilan barang yang sangat terjangkau.
Kredit menjadi salah satu solusi bagi masyarakat untuk menyelesaikan kebutuhannya, namun selanjutnya banyak orang terjebak karena terlalu banyak cicilan utang.