GORAJUARA - Diet Keto baru-baru ini menjadi sangat populer untuk menurunkan berat badan dan kesehatan.
Namun, sayangnya tidak boleh sembarangan dilakukan, karena adanya resiko yang terjadi jika tanpa perencanaan.
Sebelum memulai Diet Keto alangkah baiknya perlu pendapat dokter, untuk mengetahui apakah Diet Keto ini akan berhasil pada diri Anda atau tidak.
Ketika orang diabetes melakukan diet ini, maka perlu pengawasan dari dokter dan jika anda punya riwayat eating disorder maka diet ini tidak direkomendasikan.
Baca Juga: Ingin Coba Diet Mediterania dengan Makan Buah, Sayur, Kacang, dll? Simak di Sini, Dijamin Sehat
Diet ini memerlukan perencanaan, pasalnya Diet Keto membutuhkan pengetahuan mengenai rasio yang tepat dari makronutrien.
Seperti jumlah atau gram karbohidrat, lemak, protein, vitamin yang akan dibatasi untuk tubuh Anda.
Pada umumnya ketika melakukan Diet Keto, Anda hanya boleh mengkonsumsi sekitar 5 sampai 10 persen dari kalori harian Anda yang berasal dari karbohidrat.
Kemudian, mengkonsumsi sekitar 30 sampai 35 persen dari protein, dan 55 sampai 60 persen dari lemak.
Karena pada dasarnya diet ini mengurangi takaran karbohidrat harian dan memperbanyak takaran protein dan lemak.
Baca Juga: Diet Vegetarian Bisa Menurunkan Berat Badan? Tidak Perlu Pusing lagi, Simak Caranya di Sini...
Pada awal melakukan Diet Keto, tubuh Anda akan mengalami ketosis karena mulai mengurangi takaran karbohidrat.
Dimana karbohidrat merupakan sumber energi tubuh, sehingga tubuh Anda akan memulai membakar lemak untuk bahan bakar tubuh, menggantikan karbohidrat.
Keadaan ketosis ini akan mereda setelah beberapa hari atau beberapa minggu setelah Anda menjalani diet.
