Isu Miring Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Apropriasi Budaya dan Ini yang Lebih Parah Lagi..

- Selasa, 6 Desember 2022 | 16:28 WIB
Foto praweding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang Disebut apropriasi budaya. (Gorajuara/ dok: Instagram/ @kaesangp)
Foto praweding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang Disebut apropriasi budaya. (Gorajuara/ dok: Instagram/ @kaesangp)

GORAJUARA - Jelang Pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina  Gudono berbagai persoalan muncul, salah satunya adalah isu apropriasi budaya.  Kaesang mendapat berbagai kritikan.

Pernikahan Kaesang dengan Finalis Putri Indonesia DIY Erina Gudono tersebut memang tidak lama lagi. Namun isu apropriasi budaya menyerang pasangan itu.

Pernikahan Kaesang yang merupakan anak dari orang nomor satu di Indonesia yakni Presiden Jokowi ini tentu tidak sembarangan.

Berbagai hal harus diperhatikan cukup detail sebelum pernikahan Kaesang dan Erina Gudono dilangsungkan.

Baca Juga: Apropriasi Budaya Menghantam Kaesang dan Erina Gudono, Apa itu Apropriasi Budaya? Ini Penjelasan Lengkapnya

Baru-baru ini mereka memakai berbagai kostum untuk foto praweding mereka. Foto-foto itu disebar melalui media sosial dan menjadi pusat perhatian.

Salah satunya saat mereka memosting foto memakai pakaian adat. Namun kalimat tentang apropriasi budaya dilontarkan kepada mereka karena hal itu.

Mungkin banyak yang bertanya, apa sebenarnya apropriasi budaya itu sendiri. Gorajuara.com akan memberikan penjelasan apa itu apropriasi budaya  secara lengkap.

Apropriasi budaya pertama kali digunakan di ruang akademik untuk membahas isu-isu seperti kolonialisme dan hubungan antara kelompok mayoritas dan minoritas.

Baca Juga: Bakal Gelar Pernikahan Mewah, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Ini Ritual yang Akan Mereka Lakukan

Seperti banyak istilah lainnya, perampasan budaya akhirnya keluar dari akademi dan masuk ke budaya populer.

Apropriasi budaya terjadi ketika anggota kelompok mayoritas mengadopsi elemen budaya kelompok minoritas dengan cara eksploitatif, tidak hormat, atau stereotip.

Namun, untuk sepenuhnya memahami konsekuensinya, kita perlu memastikan bahwa kita memiliki definisi kerja tentang budaya itu sendiri.

Anggota kelompok mayoritas yang terlalu menyederhanakan budaya kelompok minoritas, atau memperlakukan budaya kelompok minoritas sebagai lelucon, adalah apropriasi budaya.

Halaman:

Editor: Wulan Dini

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini