GORAJUARA – Dalam rangka mengantisipasi stagflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Jawa Barat merumuskan sejumlah langkah dalam pertemuan High Level Meeting.
Hal ini juga diungkapkan oleh Ketua Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Yerry Yanuar dalam High Level Meeting mengenai sejumlah langkah yang dirumuskan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Jabar untuk antisipasi stagflasi.
Menurutnya, stagflasi ekonomi kini sedang terjadi di beberapa negara. Yerry mengatakan pada High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Jawa Barat agar bisa mengantisipasi hal tersebut.
Diketahui bahwa High Level Meeting yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah Jawa Barat guna merumuskan langkah mengantisipasi stagflasi diselenggarakan pada Kamis, 17 Juli 2022, di Bandung, Jawa Barat.
"Secara global sedang terjadi stagflasi ekonomi, tentunya kita bangsa Indonesia, khususnya Jawa Barat perlu mengantisipasi hal tersebut," kata Yerry Yanuar.
Sebagai informasi, stagflasi merupakan kondisi ekonomi yang mengalami pertumbuhan stagnan dan tekanan inflasi terus terjadi akibat pengaruh geopolitik global.
Yerry mengatakan bahwa risiko stagflasi di Jawa Barat perlu terus diantisipasi meskipun saat ini Jabar secara moneter indikator ekonomi terlihat baik.
Hal ini ditandai dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang masih di atas nasional, nilai ekspor yang terus naik, dan suplai pangan yang mencukupi.
"Pertumbuhan ekonomi Jabar masih di atas nasional 5,61 persen. Akan tetapi inflasi kita juga ada peningkatan. Nah, stagflasi ini kan antara pertumbuhan yang makin lambat, inflasi meningkat, itulah persoalannya," tutur Yerry.
Baca Juga: Sumber Cuan Baru! Istri Raffi Ahmad, Nagita Slavina Kini Resmi jadi CEO Esteh Indonesia
Maka pada High Level Meeting itu dirumuskan sejumlah langkah antisipasi baik untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.
Diharapkan rumusan yang dirancang dapat segera terealisasikan dan berdampak positif pada pertumbuhan perekonomian Jabar, terlebih lagi nasional.
Untuk antisipasi jangka pendek, salah satunya langkah yang akan dilakukan adalah memangkas jalur distribusi pangan.