GORAJUARA - Mungkin sebagian kita masih ada makanan-makanan olahan daging yang tersisa di Hari Raya Idul Adha.
Masih ada rendang, masih ada opor atau tongseng. Semua makanan ini sengaja dibuat agak banyak, untuk mengantisipasi banyaknya orang yang berkunjung.
Apa yang diperkirakan ternyata tidak sama dengan kenyataan. Sehingga makanan-makanan itu tersisa hingga beberapa hari setelah Ramadhan.
Baca Juga: Kabar Baik untuk MU: Manajer Chelsea Tidak Tertarik Mendatangkan Cristiano Ronaldo
Makanan-makanan itu pun berulang kali dipanaskan. Mungkin orang sampai bosan untuk memakannya.
Walau makanan-makanan bersantan itu tidak basi dan bahkan terasa makin enak, tapi kenyataannya makanan-makanan tersebut tidak sehat.
Seorang ahli gizi yang bernama Christina Andhika Setyani menjelaskan bahwa makanan bersantan hendaknya tidak dipanaskan berulang kali.
Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup yang Bisa Kita Semua Pelajari dari Episode 9-10 Yumi Cells 2
Nilai gizi akan berkurang, bila makanan dipanaskan berulang kali. Selain itu juga memengaruhi kesehatan tubuh.
"Rendang misalnya, dari segi rasa memang semakin enak bila berulang kali dipanaskan. Namun, efek jangka panjangnya yang tidak enak," jelasnya.
Menurut dia, apabila santan dipanaskan berulang kali atau mengalami proses pemasakan yang panjang maka akan mengubah kandungan lemak di dalamnya menjadi lemak jenuh.
Lemah jenuh tersebut, kata dia, akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga: Seru! Hwang In Yeop Berhadapan dengan Heo Joon Ho Untuk Pertama Kalinya Dalam Why Her?
Christina menambah bahwa ada trik ketika memasak makanan bersantan. Santan dimasukkan terakhir, ketika makanan hendak matang. Karena makanan bersantan tidak perlu terlalu lama memasaknya.
Karena bila terlalu lama memasaknya, maka santan akan menghasilkan minyak. Minyak itulah yang mengandung lemak jenuh dan berbahaga bagi tubuh.
