GORAJUARA - Baru-baru ini sedang trend di Twitter tentang hapus Email, kabarnya Email dapat mempengaruhi Pemanasan Global.
Dikabarkan melakukan pengiriman Email akan berdampak pada Pemanasan Global, maka untuk menguranginya banyak yang berbondong-bondong menghapus Email sebagai penyambutan perayaan Hari Bumi 22 april 2022 mendatang.
Lalu, apakah benar pengiriman Email sangat berpengaruh terhadap pemanasan global?, mari kita cari tahu faktanya untuk perayaan Hari Bumi 22 April nanti.
Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran 2022, Jasa Marga Terus Lakukan Persiapan di Tol Jakarta Cikampek
Dilansir tim Gorajuara dari laman pikiran-rakyat.com ini adalah fakta pengaruh Email terhadap pemanasan global.
Diketahui bahwa mendiamkan email yang tak terbaca hingga menumpuk menjadi sampah akan menimbulkan meningkatnya Emisi Karbon, hal itu sangat dapat berpengaruh terhadap perubahan Iklim bumi.
Emisi Karbon merupakan gas yang dihasilkan dari pembakaran senyawa yang mengandung karbon.
Baca Juga: Lee Junho 2PM Idol Pertama Menangkan Aktor Terbaik di Penghargaan Korea PD Awards
Emisi Karbon adalah pelepasan karbon menjadi hal yang sangat mempengaruhi perubahan Iklim, sama seperti efek dari emisi gas rumah kaca.
Dampak besar dari Emisi Karbon antara lain, mengakibatkan perubahan Iklim yang tidak menentu yang dapat mengakibatkan banjir, kelaparan hingga ketidakstabilan ekonomi. Emisi Karbon juga dapat mengakibatkan suhu udara meningkat dan mengakibatkan pemanasan global.
Jadi, dari berita yang beredar tentang pengiriman Email akan mempengaruhi perubahan Iklim Bumi memang benar adanya.
Baca Juga: Pengumuman SPAN PTKIN 2022: Selamat! 73.944 Siswa Dinyatakan Lolos
Faktanya pengiriman satu buat Email, sama dengan menambahkan 4 gram karbondioksida ekuivalen atau CO2e ke atmosfer Bumi, bahkan mengirimkan 65 email sama seperti gas buangan mobil yang berjalan sejauh 1 kilometer.
Perkiraan rata-rata Email yang dikirim per tahun memancarkan sekitar 136 kilogram CO2e.
