Di Bandara tempat Kartika Putri menjemput Ipeh, Kartika Putri tidak tahan meneteskan air matanya yang mengisyaratkan rindunya sangat mendalam saat melihat putrinya berjalan dari kejauhan.
Tangis harunya benar-benar pecah pada saat melihat kembali putrinya yang memakai pakaian syar’i lengkap dengan cadarnya memeluknya dengan sangat erat.
Terlihat keduanya sama-sama saling merindukan, pasalnya sebelum putrinya pergi ke Yaman, Kartika Putri selalu bersama dengan Ipeh, bahkan tak jarang mereka bertukar cerita seperti layaknya sahabat.
Tak ada kecanggungan dari mereka berdua, sebagai ibu sambung Kartika Putri juga bisa menjadi sahabat dan teman baik tak hanya bagi Ipeh, tentunya juga bagi semua anak-anaknya.***