GORAJUARA - Bayangkan kalian lagi jalan-jalan di alun-alun kota/mall dan tiba-tiba di depan kalian ada orang pingsan.
Bahkan, mungkin saat asik scroll Twitter, ayah kalian tiba-tiba jatuh sambil memegangi dadanya dan megap-megap.
Kalian mau diam saja? Atau menolongnya? Pertolongan tersebut harus tepat, lho.
Akhir-akhir ini banyak sekali kasus kematian-kematian mendadak.
Baca Juga: Rossi Berbagi Pengalaman dengan Marquez Soal Terjatuh di Arena MotoGP
Dari tetangga, teman, saudara, bahkan keluarga sendiri. Banyak diantara kita tidak tahu penyebabnya dan memilih pasrah / mungkin menyalahkan takdir.
Kita tidak akan pernah belajar dari pengalaman orang lain, dan kejadian yang sama akan terus terulang.
Sebagian dari kasus tersebut, biasanya diawali oleh tanda-tanda yang mirip, yakni jatuh memegangi dada kiri sambil megap-megap meringis dan akhirnya pingsan.
Baca Juga: Prediksi Liga Italia: Menakar Peluang Inter Rebut Posisi Puncak Klasemen di Kandang Roma
Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV Hari Ini dan Sinopsis, Sabtu 4 Desember 2021. Berikut Link Streaming
Kebanyakan reaksi orang sekitar hanya melongo karena tidak tahu apa yang harus dilakukan atau takut untuk menolong. Hal ini tidak bisa disalahkan memang.
Atau yang lebih parah, ada mereka yang mencoba menolong dengan menebak-nebak atau melakukan kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan orang banyak yang sebenarnya pertolongan tersebut tidak ada korelasi medisnya.
Bahkan justru semakin memperburuk keadaan, seperti memberi minum, memukul lipatan siku, sibuk memanggil dukun dan sebagainya.