GORAJUARA - Mari kita berkenalan dengan pembunuh nomor satu di dunia.
Pantas saja penyakit jantung menjadi pembunuh nomor satu di dunia dan belum ada yang bisa menyalip 'prestasi' ini.
Jantung adalah salah satu organ vital yang selalu aktif sejak kita berada dalam kandungan, hingga waktu kita saat ini.
Tidak pernah ngeluh capek sesering mulut kita yang tak ada hentinya mengeluhkan penat yang belum seberapa itu.
Baca Juga: Diskominfo dan PWI Ada Keterkaitan Kuat Laksanakan Program Pemerintahan
Baca Juga: Kader Muda Harus Ikhlas dan Tulus Membesarkan Organisasi NU
Karena itu, jantung menjadi organ prioritas (setelah otak) untuk mendapat bagian nutrisi dan oksigen lebih cepat dibandingkan dengan organ lainnya.
Lebih cepat artinya tidak ada kompromi. Harus tercukupi bagaimanapun caranya.
Sedangkan pembuluh darah jantung, yang kita kenal sebagai pembuluh koroner, punya diameter yang sangat kecil.
Diameter sekecil itu mau gamau harus cukup diisi oleh banyak darah agar nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jantung dapat tercukupi.
Baca Juga: Polisi Ringkus Dua Pelaku Penganiayaan, Satu Diantaranya Masih Dibawah Umur
Baca Juga: Yana 'Cadas Pangeran' Meski Berstatus Tersangka, Tetap Bisa Berkeliaran dan Menghirup Udara Segar
Bayangkan. Karena kebutuhan yang prioritas, otot jantung kita sangat sensitif.
Apabila sumbatan terlalu banyak dan terdeteksi penurunan suplai yang diterima oleh jantung, otak akan merespons.
Respons inilah yang kita kenal sebagai nyeri dada khusus.
