Ketakutan Sebagai Bahan Bakar dalam Kehidupan  

photo author
- Senin, 18 Oktober 2021 | 14:40 WIB
Ilustrasi seseorang yang ketakutan hingga mengalami depresi. (bombastis.com-gorajuara)***
Ilustrasi seseorang yang ketakutan hingga mengalami depresi. (bombastis.com-gorajuara)***

 

GORAJUARA - Terkadang, bagi sebagian orang, ketakutan menjadi suatu hal yang dapat menghambat dalam menjalani kehidupan.

Namun, bagi sebagian orang lainnya, ketakutan dapat menjadi kekuatan dalam hidup.

Di masa pandemi ini, seseorang bisa saja menjadikan ketakutan-ketakutan yang muncul seperti kehilangan pekerjaan, ketidakstabilan finansial, dan kehilangan sosok keluarga karena terkena virus korona menjadi bahan bakar dalam menjalani kehidupan.

Bahkan, menurut teori Moslow, seseorang dapat saja mengambil tanggungjawab berupa pengambilan keputusan yang melebihi kapasitas dirinya demi orang yang ia sayangi.

Hal ini bisa saja menimbulkan ketakutan dan kecemasan yang berlebih.

Namun ia akan tetap melakukannya demi menjaga seseorang yang berharga baginya.

Baca Juga: Hal Ini yang Dilakukan Pemkot Bandung Terkait Penerapan Smart City

Ada tiga cerita pasien dari psikologi Analisa Widyaningrum yang mengalami ketakutan dalam hidupnya. 

Mereka menjadikan ketakutan-ketakutan tersebut sebagai bahan bakar dalam menjalani kehidupan.

Cerita ini ia jelaskan pada kanal YouTube yang diunggah sekitar beberapa tahun yang lalu.

Pasien pertamanya adalah seorang anak yang berlatar belakang keluarga yang kurang harmonis.

Ayahnya meninggalkan ia dan ibunya demi menikah dengan wanita lain. 

Untuk mengatasi kesedihan ibu kandungnya, ia mencoba untuk bekerja agar ekonomi keluarga terpenuhi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini