1. Mitos: Ancaman bunuh diri tuh cuma perilaku caper seseorang dan tidak perlu dianggap serius
Faktanya, semua perilaku bunuh diri harus dianggap serius. RBD merupakan satu-satunya diagnosis risiko yang bisa naik jadi prioritas mengalahkan diagnosis actual.
Sekali orang berhasil mencoba bunuh diri, tamat sudah riwayatnya. Bisa apa lagi kita kalau sudah begitu?
Baca Juga: Keren, Lionel Messi Raih Lagi Ballon d'Or Kalahkan Cristiano Ronaldo
Baca Juga: Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
2. Mitos: Bunuh diri tidak memberikan tanda-tanda apapun.
Faktanya, 8 dari 10 individu memberikan tanda secara verbal atau perilaku sebelum melakukan percobaan bunuh diri. Pahamilah.
3. Mitos: Berbahaya membicarakan pikiran bunuh diri pada pasien.
Faktanya, hal yang paling penting dalam perencanaan keperawatan adalah pengkajian yang akurat tentang rencana bunuh diri pasien.
4. Mitos: Kecenderungan bunuh diri tuh diturunin orang tua. Faktanya, tidak ada data dan riset yang menyokong pendapat tersebu karena pola perilaku bunuh diri bersifat individual.
Baca Juga: Inilah Pemilik Darah Emas
Baca Juga: Bagaimana Sistem Donor Darah Bekerja
Jadi, teman-teman sudah berhasil paham dan memecahkan beberapa mitos bunuh diri. Semoga informasi ini bermanfaat.***