GORAJUARA - Penyakit rabies kembali menjadi sorotan di Indonesia karena makin banyak masyarakat yang terinfeksi.
Di tahun 2023 saja tepatnya mulai dari Januari sampai April, menurut data Kementrian Kesehatan sudah tercatat 31.113 kasus.
Lantas apa itu sebenarnya penyakit rabies, dan bagaimana gejala dan cara penanganannya? Simak ulasannya berikut ini.
Dikutip GORAJUARA dari dinkes.baliprov.go.id, rabies merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas.
Baca Juga: Sirup Herbal Anti Batuk Ala Dokter Zaidul Akbar
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis virus rabies yang kebanyakan ditemukan pada hewan anjing.
Namun tidak menutup kemungkinan ada juga sumber rabies yang berasal dari hewan lain seperti kucing dan kera.
Cara penularannya-pun cukup sederhana yakni melalui kontak cairan langsung dari tubuh.
Biasanya melalui gigitan ataupun terkena cairan seperti air liur anjing pada luka terbuka seseorang.
Baca Juga: Keliatan Lebih Elegan, Ini Dia 4 Benda yang Bisa Dijadikan Pengganti Batang Gorden
Di Indonesia sendiri, rabies pertama kali ditemukan pada tahun 1884 oleh Schrool (orang Belanda) di seekor kuda.
Selanjutnya pada tahun 1889, Esser W, J,. dan Penning menemukan rabies yang terjangkit pada anjing.
Selanjutnya pada tahun 1894, ditemukan kasus pertama virus rabies yang menyerang manusia.
Kasus tersebut ditemukan oleh seorang keturunan Belanda yang bernama EV De Haan.