Episode 147 Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku: Alya Berlutut Memohon Maaf, Herman Tetap Menolak dan Putuskan Hubungan dengan Keluarga Baldy

photo author
- Jumat, 12 September 2025 | 22:00 WIB
Episode 147 Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku (Foto: Gorajuara.com / Instagram @kauditakdirkanuntukku_mncp)
Episode 147 Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku (Foto: Gorajuara.com / Instagram @kauditakdirkanuntukku_mncp)

GORAJUARA - Dalam episode 147 sinetron Kau Ditakdirkan Untukku, pemakaman yang seharusnya dipenuhi suasana duka dan kesedihan justru berubah menjadi momen penuh ketegangan.

Herman, yang tengah dirundung rasa kehilangan mendalam setelah Sukma meninggal dunia, tidak mampu menahan ledakan emosinya.

Di tengah kerumunan pelayat, ia melampiaskan amarah dengan keras kepada keluarga Baldy, terutama Alya dan Devan.

Baca Juga: Alya Larut dalam Tangis di Perjalanan Menuju Pemakaman, Devan Ingatkan Soal Takdir Allah dalam Episode 147 Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku

Dengan suara penuh emosi, Herman menuduh keduanya sebagai penyebab utama dari dua peristiwa besar yang menghancurkan hidupnya, hilangnya Cakra dan wafatnya Sukma.

Tuduhan itu dilontarkan tanpa ragu, bahkan di hadapan banyak orang yang hadir.

Situasi semakin memanas ketika Herman dengan lantang menyebut Alya dan Devan sebagai “pembunuh”, kata-kata yang membuat suasana pemakaman kian mencekam.

Baca Juga: Sinetron Dusta di Balik Cinta RCTI Malam Ini, Warganet Sebut Daffa Akan Out dan Diganti Eza, Netizen Pertanyakan...

Alya yang mendengar tuduhan itu langsung terpukul.

Perasaan bersalah dan kesedihan bercampur menjadi satu, hingga ia tak kuasa menahan diri.

Dengan berlinang air mata, Alya berlutut di depan Herman, memohon maaf dan berharap amarah itu sedikit mereda.

Baca Juga: Trailer Sinetron Dusta di Balik Cinta RCTI Malam Ini Jumat 12 September 2025, Prasangka Buruk pada Kirana, Dewa Tidak Bisa Terima

Namun, Herman yang diliputi amarah dan duka mendalam tetap menolak.

Baginya, tidak ada alasan untuk memaafkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Malik Ibnu Zaman

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini