Alya Larut dalam Tangis di Perjalanan Menuju Pemakaman, Devan Ingatkan Soal Takdir Allah dalam Episode 147 Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku

photo author
- Jumat, 12 September 2025 | 19:43 WIB
Episode 147 Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku (Foto: Gorajuara.com / Instagram @kauditakdirkanuntukku_mncp)
Episode 147 Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku (Foto: Gorajuara.com / Instagram @kauditakdirkanuntukku_mncp)

GORAJUARA - Artikel ini mengulas sinopsis sinetron Kau Ditakdirkan Untukku episode 147 yang tayang pada Jumat (12/9/2025).

Episode kali ini menghadirkan suasana penuh duka dan emosional, ketika para tokoh harus berhadapan dengan kenyataan pahit tentang kehilangan.

Dalam perjalanan menuju pemakaman, Alya tampak tidak mampu menahan kesedihannya.

Baca Juga: Sinetron Dusta di Balik Cinta RCTI Malam Ini, Warganet Sebut Daffa Akan Out dan Diganti Eza, Netizen Pertanyakan...

Air matanya terus mengalir, mencerminkan betapa berat beban yang ia rasakan di dalam hati.

Alya merasa dihantui rasa bersalah yang begitu dalam.

Ia takut bahwa kepergian Sukma disebabkan oleh rasa frustrasi dan keputusasaan karena belum juga berhasil menemukan Cakra.

Baca Juga: Trailer Sinetron Dusta di Balik Cinta RCTI Malam Ini Jumat 12 September 2025, Prasangka Buruk pada Kirana, Dewa Tidak Bisa Terima

Pikiran itu membuat Alya semakin terpuruk, seolah-olah dirinya turut andil dalam penyebab duka tersebut.

Di tengah tangisan Alya, Devan hadir untuk memberikan keteguhan hati.

Dengan lembut, ia berusaha menenangkan Alya dan menguatkan batinnya.

Baca Juga: Niat Lingga Membuat Arini Tersenyum Justru Berujung Luka: Bunga yang Dibuang Warnai Episode 262 Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi

Devan meyakinkan bahwa setiap kehidupan memiliki akhirnya, dan kematian merupakan takdir dari Allah yang tidak bisa ditolak.

Menurut Devan, tidak ada seorang pun yang patut menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Malik Ibnu Zaman

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini