4 Rekomendasi Film Tentang Kemerdekaan Indonesia, Salah Satunya Terkait Kereta Api

photo author
- Jumat, 16 Agustus 2024 | 13:37 WIB
Film Kemerdekaan Indonesia (Foto (Gorajuara.com / Instagram @kadet1947))
Film Kemerdekaan Indonesia (Foto (Gorajuara.com / Instagram @kadet1947))

Kisah ini kemudian berlanjut dengan petualangan Johan dalam upayanya menemukan sahabat lamanya, Oeroeg, yang kini telah bergabung dengan TNI.

  1. Kadet 1947

Film yang disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Aldo Swastia ini berlatar pada tahun 1947 dan mengisahkan perjuangan heroik para kadet Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) yang melancarkan serangan terhadap markas pertahanan Belanda di Semarang, Ambarawa, dan Salatiga.

Kadet 1947 diadaptasi dari kisah nyata operasi penerbangan udara pertama yang dilakukan oleh AURI. Pada tanggal 29 Juli 1947, para kadet menggunakan pesawat bekas milik Tentara Jepang untuk menyerang basis pertahanan Belanda di Semarang, Ambarawa, dan Salatiga, sebuah serangan yang mengejutkan Tentara Belanda.

Film ini juga menampilkan tokoh-tokoh perintis TNI AU, seperti Marsekal Suryadi Suryadarma, Komodor Muda Abdulrachman Saleh, Komodor Udara Halim Perdanakusuma, dan Komodor Muda Adisucipto.

  1. Kereta Api Terakhir

Kereta Api Terakhir adalah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pandir Kelana dan disutradarai oleh Mochtar Soemodimedjo.

Film ini berlatar pada masa setelah gagalnya Perjanjian Linggarjati, yang memicu Agresi Militer Belanda I, ketika beberapa wilayah di Jawa jatuh ke tangan Belanda.

Pada saat itu, kereta api menjadi moda transportasi yang sangat vital, dengan semua kereta dari berbagai daerah dikumpulkan di Stasiun Purwokerto. Markas Besar TNI di Yogyakarta memerintahkan agar kereta-kereta tersebut ditarik ke Yogyakarta, mengingat Belanda telah menduduki Tegal.

Perjalanan kereta api terakhir ini penuh dengan tantangan dan rintangan, karena terus-menerus diserang oleh pesawat tempur Cocor Merah.

Itulah 4 rekomendasi tentang film bertemakan kemerdekaan Indonesia.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Malik Ibnu Zaman

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini