Salah satu kutipan (quotes) yang terkenal yakni mengenai kota Bandung yang diambil dari sebuah lagu “Dan Bandung”, yang mana salah satu liriknya berbunyi,
“Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis. Lebih jauh dari itu, melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi.”
Hendrik Petrus Berlage
Bagi masyarakat Kota Bandung pastinya sering mendengar bahwa kota tersebut dijuluki sebagai Paris van Java.
Namun tahukah kamu bahwa julukan tersebut awalnya adalah sebuah sindiran?
Dalam sebuah riwayat yang dilansir Gorajuara dari berbagai sumber disebutkan bahwa pada masa kolonial Belanda, banyak yang mendirikan bangunan dengan arsitektur Eropa.
Bahkan tak hanya itu saja, banyak toko-toko di Bandung, khususnya yang berada di Jalan Braga yang menjual pakaian yang berasal dari Perancis. Dalam hal ini Paris.
Dengan alasan itu pula, Hendrik Petrus Berlage yang dijuluki sebagai bapak arsitektur negara Belanda kemudian melemparkan sendirian yang menyebutkan bahwa “Bandoeng Parijs van Java”.
Sindiran tersebut dilontarkan Hendrik dalam sebuah kongres arsitektur modern (Congres Internationaux d'architecture moderne) yang berlokasi di Swiss. Tepatnya pada bulan Juni 1928.
Kutipan “Bandoeng Parijs van Java” dimaksudkan bahwa Bandung tidak memiliki identitas sebagai Kota masyarakat pribumi, melainkan telah meniru budaya Paris-Perancis yang kebarat-baratan.
Presiden Soekarno
Selain kutipan-kutipan di atas, kutipan lainnya tentang Bandung yang memiliki makna mendalam datang dari orang nomor satu Indonesia di masa awal-awal kemerdekaan, yang tak lain adalah Presiden Soekarno.
Berbeda dengan Hendrik Petrus Berlage yang menilai Bandung dari arsitektur dan gaya masyarakat kota tersebut di masa kolonial Belanda.