Pada saat itu, Taylor beranggapan dirinya sedang berada di atas Teluk Mexico dan berharap bisa menemukan semenanjung Florida.
Sang pilot akhirnya terbang menuju barat, tetapi tak lama setelah jam 6 sore dia telah mengubah arah terbang menuju timur.
Kemudian transmisi radio Penerbangan 19 menjadi semakin redup saat menuju ke laut.
Ketika bahan bakar mulai menipis, Taylor mempersiapkan anak buahnya untuk melakukan pendaratan darurat di laut.
Beberapa menit kemudian, komunikasi radio terakhir Avenger berubah menjadi suara dengungan listrik statis yang mengerikan.
Selanjutnya, Angkatan Laut segera mengerahkan pesawat pencari untuk menemukan Penerbangan 19 yang hilang tersebut.
Sekitar pukul 19.30, sepasang kapal terbang PBM Mariner lepas landas.
Akan tetapi, 20 menit kemudian, salah satu dari mereka tiba-tiba menghilang dari radar yang kemungkinan bernasib sama seperi Penerbangan 19.
Baca Juga: Keutamaan Bulan Syaban dan Asal - Usul disebut Bulan Ruwah di Indonesia, Begini Penjelasannya
Selanjutnya, jasad Mariner dan 13 awak lainnya tidak pernah ditemukan, di mana diyakini bahwa pesawat yang mereka naiki meledak tak lama setelah lepas landas.
Keesokan harinya, Angkatan Laut mengirimkan lebih dari 300 kapal dan pesawat untuk mencari Penerbangan 19 dan Mariner yang hilang.
Dalam hal ini, tim pencari bahkan menghabiskan waktu selama 5 hari untuk menyisir wilayah seluas 300.000 mil persegi tersebut, tetapi tidak membuahkan hasil.***