GORAJUARA - Jika berkunjung ke kota Garut, anda akan disuguhkan dengan banyak para penjual burayot di pinggir jalan.
Mulai dari daerah Leles, kadungora hingga Wanaraja.
Lalu kenapa disebut burayot? nama burayot berasal dari bahasa Sunda, yaitu ngaburayot. yang artinya bergelantungan.
Itu karena kue ini nampak seperti menggantung.
Baca Juga: Cara Buat Croissant yang Enak Ala Prancis Hanya di Rumah Aja, Dijamin Enak dengan Resep ini!
Kue ini terbuat dari adonan tepung beras dan gula merah yang digoreng.
Kemudian diangkat dengan batang bambu kecil. Kulit kuenya pun tertarik ke atas, sementara tepung dan gulanya menggantung di dasar kulit kue.
Dilansir dari laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, ternyata burayot menyimpan sebuah cerita. dan ditemukan secara tidak sengaja.
Dahulu, warga pedesaan membuat makanan ringan dari ubi jalar (sampeu) dicampur dengan gula aren yang dicairkan.
Makanan ini dinamai cemprus, namun penyajian cemprus cukup merepotkan.
Baca Juga: Resep Egg Roll ala Hokben: Kelezatan Mewah, Praktis, dan Tanpa Kegagalan, Dijamin Puas dan Kecanduan
Akhirnya abah Onon, salah seorang pengrajin lahang di kampung Dangdeur, mempunyai ide.
Setiap sore abah dan istrinya bi Acih, sering menikmati secangkir teh hangat ditemani bubuy sampeu dan gula aren yang dicairkan.
Bi Acih mencoba bereksperimen dengan membuat adonan dari tepung beras dan gula merah. bi Acih membentuk bulatan menggelembung.