"Di antara hal menarik pembaca dari karya travel writing adalah memilih tema yang unik," jelas Wiwiek.
Kemudian Wiwiek mencontohkan ketika dia menulis tentang pengalamannya menonton atraksi lumba-lumba.
Wiwiek bercerita bahwa ternyata lumba-lumba baru beraksi ketika ada yang bertepuk tangan.
Wiwiek juga memberi contoh lain catatan perjalanan, yakni terkait keunikan keris.
Menurutnya sudah banyak orang yang menuliskan tentang keris, tapi sedikit yang menuliskan tentang sarung keris.
"Ternyata tempat pembuatan keris berbeda dengan tempat pembuatan sarungnya," jelas Wiwiek.
Menurut Wiwiek, pembaca bakal merasa senang dengan informasi yang detail, rinci dan dalam.
"Oleh karenanya, menuliskan sedikit tempat tapi dibahas rinci dan dalam lebih baik daripada mendokumentasikan banyak tempat tapi penulisannya tidak dalam," urai Wiwiek.
Lalu Wiwiek juga menambahkan bahwa perlu fokus dalam menuliskan Travel Writing.***