GORAJUARA - Sebagai komunitas menulis, Forum Lingkar Pena (FLP) sebenarnya bukan hanya bergerak di dunia tulis menulis saja.Tapi ada juga kegiatan ke masyarakat secara langsung.
Salah satu kegiatan Forum Lingkar Pena (FLP) yang berinteraksi langsung dengan masyarakat, melalui rumah baca yang diberi nama Rumah Cahaya (Rumcay).
Dengan adanya Rumcay, FLP dapat bersosialisasi dengan masyarakat.
Baca Juga: Pernyataan Sikap Forum Lingkar Pena (FLP) Terkait Kondisi Palestina
Dimana saja anggota FLP yang ingin membuka rumah baca, maka mereka menggunakan nama Rumcay.
Dengan adanya Rumcay, FLP dapat mengajak masyarakat untuk dapat gemar membaca.
Baca Juga: Festival Literasi Jakarta Berlangsung di Taman Ismail Marzuki, FLP Jakarta Gelar Open Recruitment
Namun tantangan yang dihadapi anggota FLP yang membuka rumah baca Rumcay, berbeda-beda.
Semalam, FLP adakan acara melaui zoom dengan tema Cara Mudah Mengelola Rumah Cahaya.
Acara yang dipandu Yusi Rahmaniar Yusuf ini menghadirkan Cak Amir, Pegiat Literasi FLP Cabang Probolinggo.
Cak Amir bercerita bagaimana dia mengelola Rumcay dan bagaimana menghadapi masyarakat Probolinggo.
Menurut informasi Cak Amir, angka perceraian di Probolinggo cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah pernikahan dini. Karena anak perempuan setelah tamat SD, diharuskan menikah.
Sementara bagi anak laki-laki, usai menempuh pendidikan SD, pilihannya hanya dua. Bekerja atau di rumah saja.
Oleh karenanya, tingkat pendidikan di Probolinggo cukup rendah.
